Muncul Bersama Pemimpin Militer, Maduro Kecam Komplotan Kudeta

Jum'at, 03 Mei 2019 - 07:39 WIB
Muncul Bersama Pemimpin Militer, Maduro Kecam Komplotan Kudeta
Muncul Bersama Pemimpin Militer, Maduro Kecam Komplotan Kudeta
A A A
CARACAS - Presiden Venezuela Nicolas Maduro meminta angkatan bersenjata untuk menentang komplotan kudeta setelah pemberontakan militer dalam mendukung pemimpin oposisi Juan Guadia gagal.

Pada Selasa lalu, Guaido mendesak angkatan bersenjata untuk bangkit melawan Maduro. Sekelompok kecil anggota militer mengikuti seruan tersebut, namuan gerakan itu gagal menjadi besar. Kepemimpinan militer Venezueal lantas meratifikasi dukungan mereka kepada pemerintah, dan Maduro tetap berkuasa di bawah tekanan internasional.

"Ya, kita berada dalam pertempuran - jagalah semangat tinggi dalam pertarungan ini untuk melucuti setiap pengkhianat, komplotan kudeta," kata Maduro pada hari Kamis di sebuah acara televisi dengan komando tinggi militer, di mana dia dikelilingi oleh tentara.

"Tidak ada seorang pun yang takut - ini adalah waktu untuk membela hak kita untuk perdamaian," katanya pada upacara yang menurut pemerintah dihadiri 4.500 personil militer, seperti dikutip dari France24, Jumat (3/5/2019).

Menteri Pertahanan Venezuela Jenderal Vladimir Padrino mengatakan: "Kami datang untuk meratifikasi kesetiaan kami kepada komandan tertinggi angkatan bersenjata, yang merupakan satu-satunya presiden kami, Presiden Nicolas Maduro."

Pemberontakan yang gagal memicu aksi protes terhadap pemerintah selama dua hari di mana empat orang tewas, termasuk dua remaja yang meninggal karena luka-luka.

Sementara itu, Mahkamah Agung Venezuela memerintahkan penangkapan kembali tokoh oposisi berpengaruh Leopoldo Lopez. Lopez muncul bersama Guaido pada hari Selasa setelah ia dibebaskan dari tahanan rumah. Sejak saat itu, Lopez mengungsi ke kedutaan Spanyol.

Lopez yang berusia 48 tahun adalah pemimpin oposisi terkemuka pada 2014 ketika ia dipenjara setelah menyerukan protes terhadap Maduro. Dia dipindahkan ke tahanan rumah pada tahun 2017.

Di Washington, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengucapkan doa di sebuah kebaktian Gedung Putih untuk rakyat Venezuela dalam perjuangan mereka untuk kebebasan.

"Penindasan brutal terhadap rakyat Venezuela harus berakhir, dan itu harus segera berakhir," katanya memperingatkan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3788 seconds (0.1#10.140)