Sudah Sebar 150 Bom Nuklir di Penjuru Eropa, Apakah AS Diam-diam Meng-upgrade-nya?

Sabtu, 22 Juni 2024 - 00:01 WIB
loading...
Sudah Sebar 150 Bom...
Bom nuklir B61 buatan AS disebar di penjuru Eropa. Foto/Dave Bezaire
A A A
BERLIN - Sejalan dengan prinsip pembagian nuklir NATO, sekitar 150 hulu ledak nuklir Amerika Serikat (AS) dilaporkan disimpan di penjuru Eropa di pangkalan udara di Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki.

AS meningkatkan persenjataan nuklirnya di Eropa dengan mengganti hulu ledak lama dengan yang baru, menurut Alistair Burnett, kepala media Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir (ICAN), mengatakan kepada Sputnik.

"Hal itu dapat dilihat dari cara pesawat Angkatan Udara AS yang dirancang untuk jenis transportasi ini dilacak secara langsung di udara. Mereka (pemerintahan Biden) tidak membicarakannya secara terbuka, tetapi peningkatan persenjataan (nuklir) ini sedang berlangsung," papar dia.

Pernyataan tersebut muncul setelah Koordinator Kebijakan dan Penelitian ICAN Alicia Sanders-Zakre sebelumnya menyerukan penarikan persenjataan nuklir AS dari Eropa sesegera mungkin.

"Praktik berbagi nuklir atau menyebarkan senjata nuklir di wilayah asing merupakan langkah berbahaya dan eskalatif yang harus dikutuk di seluruh dunia dan segera dihentikan," tegas Sanders-Zakre dalam wawancara dengan Sputnik.

Prinsip berbagi nuklir adalah pengaturan NATO yang menetapkan "manfaat, tanggung jawab, dan risiko pencegahan nuklir dibagi" di seluruh aliansi, demikian bunyi situs web resminya.



Menurut perkiraan ICAN, AS saat ini memiliki sekitar 150 bom nuklir B61 yang ditempatkan di pangkalan udara Amerika di Jerman, Italia, Belanda, Belgia, dan Turki.

B61, yang dirancang pada tahun 1963, telah diproduksi massal sejak tahun 1968.

Ancaman perang nuklir meningkat seiring konflik antara Rusia dan Ukraina yang terus dipasok senjata oleh negara-negara Barat.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2081 seconds (0.1#10.140)