Turki Isyaratkan Pilih Jet Tempur Rusia jika Gagal Peroleh F-35 AS

Sabtu, 20 April 2019 - 00:53 WIB
Turki Isyaratkan Pilih Jet Tempur Rusia jika Gagal Peroleh F-35 AS
Turki Isyaratkan Pilih Jet Tempur Rusia jika Gagal Peroleh F-35 AS
A A A
ANKARA - Para pejabat Amerika Serikat (AS) telah menyerukan untuk mendepak Ankara dari kelompok multinasional yang membangun pesawat jet tempur F-35 Lightning II. Para pejabat pertahanan Turki mengaku akan memilih jet tempur Rusia jika gagal memperoleh F-35 Lockheed Martin Amerika Serikat.

"Kami tidak bisa membiarkan F-35 tidak diganti," kata seorang perwira militer senior Turki kepada Defense News tanpa disebutkan namanya, Jumat (19/4/2019). Dia menolak untuk mengomentari opsi penggantian, karena opsi itu akan membutuhkan pertimbangan teknologi, ekonomi dan politik.

Namun, seorang pejabat pengadaan pertahanan Ankara mengatakan "penilaian geostrategis" akan membuat opsi Rusia muncul sebagai pengganti pertama secara alami.

"Teknologi tempur Rusia akan menjadi pilihan terbaik pertama jika sekutu Amerika kami berperilaku tidak bersekutu dan mempertanyakan keanggotaan Turki dalam program Joint Strike Fighter," kata pejabat yang juga berbicara dalam kondisi anonim tersebut.

Washington telah mengancam akan mengeluarkan Ankara dari program multinasional F-35 Lightning II jika Turki menyebarkan sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia di tanahnya.

"Jika Turki menerima S-400, tidak ada F-35 yang akan mencapai tanah Turki. Dan partisipasi Turki dalam program F-35, termasuk bagian-bagian manufaktur, memperbaiki dan melayani jet-jet tempur, akan dihentikan, membawa perusahaan-perusahaan Turki keluar dari rantai produksi dan pasokan untuk program ini," tulis sekelompok anggota parlemen bipartisan dari Komite Layanan Angkatan Bersenjata dan Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS.

Awal bulan ini, Pentagon mengumumkan pembekuan pengiriman dan kegiatan dengan Turki sehubungan dengan program F-35 karena keputusan Ankara yang nekat membeli S-400 Rusia. Namun, Turki menegaskan pengiriman S-400 pertama akan tiba pada bulan Juli dan sistem S-400 pertama akan mulai beroperasi pada bulan September.

Sumber kepresidenan Turki mengatakan bahwa potensi kerja sama Turki-Rusia dalam teknologi jet tempur telah dibahas antara pejabat pertahanan masing-masing selama kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Moskow pada 8 April 2019.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Çavusoglu juga pernah mengisyaratkan jet tempur Rusia sebagai opsi pengganti F-35. "Ada F-35, tetapi ada juga pesawat yang diproduksi di Rusia. Jika kami tidak dapat membeli F-35, Turki akan membeli pesawat serupa dari negara lain. Dan ini akan berlanjut sampai kita mulai memproduksi jet tempur generasi kelima kita sendiri," katanya kepada penyiar NTV 10 April lalu.

Langkah seperti itu akan menjadikan Turki satu-satunya anggota NATO yang secara bersamaan menggunakan pesawat tempur dan sistem rudal S-400 Rusia.

"Ini bukan pertikaian yang berguna bagi aliansi," tegas atase militer Uni Eropa yang berbasis di Ankara. "Apa yang kami amati hari ini dapat mendorong Turki lebih jauh ke orbit militer Rusia dan kami tidak menginginkan itu."

Awal bulan ini, CEO Russian Helicopters Andrey Boginsky mengunjungi Turki untuk membahas kemungkinan upaya produksi bersama.

Namun, Rusia bukan satu-satunya alternatif untuk F-35. Pada 2015, otoritas pengadaan Turki merilis permintaan informasi untuk TF-X, program jet tempur asli negara itu. Saab Swedia adalah salah satu penawar yang memasok pengetahuan untuk tahap desain awal program jet tempur, tetapi Ankara memilih BAE System Inggris untuk kontrak itu.

"Komitmen Saab untuk transfer teknologi sangat murah hati, tetapi harganya mahal pada saat itu," kenang seorang pejabat Turki. "Saab sekarang dapat merevisi tawarannya dan memasukkannya ke dalam situasi (bukan F-35) yang baru," katanya.

Opsi lain untuk Turki adalah Airbus, mitra dalam program Eurofighter yang berbasis di Belanda dan Prancis.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4124 seconds (0.1#10.140)