Rima Hassan, Wanita Prancis-Palestina Pertama yang Jadi Anggota Parlemen Eropa

Sabtu, 15 Juni 2024 - 11:29 WIB
loading...
A A A
Di akun media sosialnya, Hassan telah membagikan banyak ancaman dan hinaan seksis dan rasis yang diterimanya setiap hari.

Dia melaporkan telah mengajukan delapan pengaduan selama tiga bulan berkampanye dan memulai proses hukum untuk memastikan kebebasan berekspresi.

Pada Februari, lebih dari 500 tokoh politik, termasuk Panot dan mantan duta besar Palestina Leila Shahid, menandatangani surat dukungan untuk Hassan dan suara-suara pro-Palestina lainnya, yang menurut mereka "menderita penganiayaan nyata dari organisasi dan tokoh pro-Israel" dan "serangan hinaan dan ancaman".

"Tentara pasukan pendudukan kolonial bertindak lebih jauh dengan menuliskan, pada beberapa kesempatan, nama (Hassan) pada bom-bom Israel," tulis mereka.

Sejalan dengan Sejarah Prancis Sendiri


Hassan juga dikritik karena penggunaan slogan "dari sungai ke Mediterania", seruan populer dan lama Palestina untuk kesetaraan dan kebebasan yang dianggap beberapa kritikus terkait dengan penghancuran Israel.

“Tuntutan saya adalah hak yang sama dari Sungai Yordan hingga ke laut bagi warga Israel dan Palestina,” jawab dia, seraya menambahkan dia “sama sekali tidak” mempertanyakan keberadaan Israel.

Dia menjelaskan, sebelum bergabung dengan daftar LFI, dia mendukung negara binasional. Sejak saat itu, dia telah menyelaraskan dirinya dengan posisi partai dan sebagian besar kelas politik yang mendukung solusi dua negara.

“Saya menghormati gagasan tentang tanah air nasional Yahudi. Saya bahkan tidak keberatan jika tanah air itu berada di Palestina. Saya keberatan dengan bagian kedua Zionisme, yaitu kolonialisme,” tegas dia.

Perjuangannya melawan kolonialisme telah membawanya membangun hubungan antara isu Palestina dan situasi keturunan imigran di Prancis.

“Bagaimana kita bisa melihat Palestina yang dijajah jika kita tidak berkenan melihat sejarah kolonial kita sendiri (Prancis)?” tanyanya dalam pertemuan beberapa hari sebelum pemungutan suara.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1206 seconds (0.1#10.140)