Mahasiswa Indonesia Ini Rela Naik Kereta Api 13 Jam Buat Nyoblos

Senin, 15 April 2019 - 22:15 WIB
Mahasiswa Indonesia Ini Rela Naik Kereta Api 13 Jam Buat Nyoblos
Mahasiswa Indonesia Ini Rela Naik Kereta Api 13 Jam Buat Nyoblos
A A A
MOSKOW - Apresiasi tampaknya harus diberikan kepada antusiasme warga negara Indonesia (WNI) yang ada di luar negeri untuk mengikuti pemilu 2019. Salah satunya kepada Mohammad Farhan Ramadhan, mahasiswa Indonesia penerima beasiswa dari Pemerintah Rusia di Kazan Federal University. Ia rela menempuh perjalanan 13 jam naik kereta api dari kota Kazan menuju Moskow yang berjarak sekitar 816 kilometer.

“Ini Pemilu pertama saya dan saya ingin mempunyai andil juga dalam menyalurkan hak suara saya sebagai warga negara demi bangsa Indonesia. Saya sengaja datang dan tidak menggunakan jasa pos karena ingin bersilaturahmi dengan sesama warga Indonesia di Rusia," ungkap Farhan sambil menikmati bubur ayam yang disiapkan oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Moskow seperti dalam rilis yang diterima Sindonews, Senin (15/4/2019).

Lain lagi dengan cerita Ni Made Setyawati, seorang pekerja terampil di salah satu Spa Therapy di Moskow. Bersama sekitar 30 orang temannya sesama spa therapists, ia sengaja datang pagi-pagi sejak Tempat Pemungutan Suara (TPS) dibuka pukul 08.00 pagi waktu setempat.

“Kita sengaja datang pagi-pagi karena pukul 12 kita mulai kerja dan pihak perusahaan mengijinkan kita datang pagi-pagi” terang Ni Made.

Sementara WNI yang lain ada yang datang hanya 2 jam karena masalah ijin, namun tidak sedikit yang menunggu sampai selesai acara karena mengambil cuti.

Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, sempat berbincang dengan mereka dan menanyakan tentang kesan-kesannya selama bekerja di Rusia. Mereka mengatakan selama ini tidak masalah, gaji selalu tepat waktu dan sesuai kontrak serta akomodasi cukup memadai.

Hadir juga 8 orang pekerja profesional yang bekerja untuk perusahaan LG yang direkrut dari LG Indonesia. Mereka mengaku sudah 3 tahun di Rusia, namun belum melakukan lapor diri ke KBRI Moskow. Kesempatan pemilu dimanfaatkan mereka untuk lapor diri dan sekaligus menyalurkan haknya sebagai WNI.

Untuk diketahui, saat ini, WNI yang tercatat di Rusia berjumlah 1.033 orang. Namun, secara keseluruhan diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 1.300 orang. Hampir separuhnya adalah mahasiswa, selebihnya berasal dari kalangan tenaga terampil, profesional, keluarga besar KBRI Moskow dan diaspora (masyarakat kawin campur).

Nantinya, proses perhitungan suara akan dilakukan secara terbuka untuk umum dan serentak dengan 130 PPLN lainnya di 96 negara pada tanggal 17 April 2019 siang, hari yang sama dengan perhitungan suara di Indonesia.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4588 seconds (0.1#10.140)