Kerangka Manusia Korban Tumbal Zaman Neolitikum Ditemukan di Inggris

Senin, 15 April 2019 - 20:43 WIB
Kerangka Manusia Korban Tumbal Zaman Neolitikum Ditemukan di Inggris
Kerangka Manusia Korban Tumbal Zaman Neolitikum Ditemukan di Inggris
A A A
LONDON - Lusinan kerangka Neolitikum, termasuk orang-orang yang kemungkinan menjadi korban tumbal, telah ditemukan di pemukiman berusia hampir 3.000 tahun di Inggris.

Kerangka dari 26 orang dari Zaman Besi dan zaman Romawi ditemukan, termasuk seorang wanita dengan kakinya terpotong dan lengannya diikat di belakang kepalanya, dan orang lain dengan tengkorak mereka diletakkan di dekat kaki mereka.

Kumpulan alat-alat dari periode waktu yang berbeda juga ditemukan di pemukiman yang ditemukan oleh para insinyur yang memasang pipa air di Oxfordshire, Inggris.

Para arkeolog memeriksa sisa-sisa kerangka itu percaya orang-orang yang ditemukan berasal dari komunitas yang sama yang terlibat dalam menciptakan Kuda Putih Uffington, patung kapur prasejarah di bukit terdekat.

"Temuan ini membuka jendela unik ke dalam kehidupan dan kematian masyarakat yang sering kita tahu hanya untuk bangunan monumental mereka, seperti bukit atau Kuda Putih Uffington," kata Paolo Guarino, petugas proyek Arkeologi Cotswold, dalam sebuah pernyataan.

"Hasil dari analisis artefak, tulang hewan, kerangka manusia dan sampel tanah akan membantu kami menambahkan beberapa informasi penting pada sejarah masyarakat yang menduduki tanah ini bertahun-tahun yang lalu," tambahnya seperti dikutip dari CNN, Senin (15/4/2019).

Kelompok ini telah menghilangkan sisa-sisa dari situs untuk penyelidikan forensik. Mereka ditemukan selama bekerja di proyek Air Thames yang bertujuan melindungi aliran kapur Oxfordshire.

"Temuan itu memberikan gambaran sekilas tentang kepercayaan dan takhyul orang-orang yang tinggal di Oxfordshire sebelum penaklukan Romawi," kata Neil Holbrook, kepala eksekutif Arkeologi Cotswold.

"Bukti di tempat lain menunjukkan bahwa penguburan dalam lubang mungkin melibatkan pengorbanan manusia," imbuhnya.

"Penemuan ini menantang persepsi kita tentang masa lalu, dan mengundang kita untuk mencoba memahami kepercayaan orang-orang yang hidup dan mati lebih dari 2.000 tahun yang lalu," tukasnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4504 seconds (0.1#10.140)