Kim Jong-un Sebut Kebijakan Sanksi AS Tindakan Bodoh

Sabtu, 13 April 2019 - 14:19 WIB
Kim Jong-un Sebut Kebijakan Sanksi AS Tindakan Bodoh
Kim Jong-un Sebut Kebijakan Sanksi AS Tindakan Bodoh
A A A
PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un menyebut kebijakan sanksi Amerika Serikat (AS) adalah sebuah tindakan yang bodoh dan juga berbahaya. Menurutnya, hal ini hanya akan kembali meningkatkan ketegangan hubungan kedua negara.Dalam pidatonya di hadapan Majelis Rakyat Tertinggi Korut, Jong-un mengatakan hubungan dia dengan Presiden AS, Donald Trump sangat baik. Namun, dia belum tertarik untuk melakukan pertemuan ketiga dengan Trump, jika hanya akan mengulangi pertemuan Hanoi, Vietnam.Dia kemudian melemparkan kecaman keras atas kebijakan sanksi yang masih diterapkan AS terhadap Korut sampai saat ini. Dia menegaskan, sanksi tidak akan menyelesaikan masalah apapun."AS semakin meningkatkan permusuhan kepada kami setiap hari, meskipun ada saran untuk menyelesaikan masalah melalui dialog. Kebijakan sanksi dan tekanan AS saat ini adalah tindakan bodoh dan berbahaya, seperti mencoba memadamkan api dengan minyak," ucap Jong-un, seperti dilansir Reuters pada Sabtu (13/4).Meski demikian, Jong-un mengatakan, dia tidak akan ragu untuk menandatangani sebuah perjanjian dengan AS, jika itu mempertimbangkan kepentingan kedua negara.Sebelumnya, dia mengatakan, di Hanoi AS datang dengan rencana yang sama sekali tidak dapat direalisasikan dan tidak benar-benar siap untuk duduk bersama dan menyelesaikan masalah yang ada. Jong-un menuturkan bahwa ia akan menunggu hingga akhir tahun ini bagi AS untuk memutuskan untuk mengambil sikap lebih fleksibel."Dengan pemikiran seperti itu, AS tidak akan bisa menggerakkan kami sedikit pun, bahkan jika mereka duduk bersama kami seratus, ribuan kali, dan tidak akan bisa mendapatkan apa yang diinginkannya sama sekali. Saya akan bersabar dan menunggu sampai akhir tahun ini untuk keputusan berani AS, tetapi akan sulit untuk mendapatkan kesempatan sebaik terakhir kali," ungkapnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3315 seconds (0.1#10.140)