Julian Assange Ditangkap, Anonymous Tebar Ancaman

Sabtu, 13 April 2019 - 03:33 WIB
Julian Assange Ditangkap, Anonymous Tebar Ancaman
Julian Assange Ditangkap, Anonymous Tebar Ancaman
A A A
LONDON - Kelompok peretas Anonymous menebar ancaman terkait penangkapan terhadap pendiri situs whistleblower WikiLeaks, Julian Assange. Assange ditangkap di Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris, setelah suakanya dicabut.

"Biarkan Assange bebas atau kamu akan membayar!" begitu peringatan yang dikeluarkan oleh Anonymous seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (13/4/2019).

"Ini adalah pesan untuk pemerintah Inggris dan pengikut mereka di seluruh dunia yang bekerja untuk membungkam whistleblower. Penangkapan ini dan penganiayaan yang lebih besar terhadap Wikileaks dan whistleblower lainnya mengirimkan pesan yang jelas bahwa pemerintah ini tidak akan berhenti untuk mempertahankan kerahasiaan mereka," sambungnya.

Dalam sebuah pesan yang panjang, Anonymous menyoroti bahwa Assange dianggap sebagai "musuh negara" karena dia telah mengungkap kejahatan baik kiri maupun kanan.

"Orang-orang berpengaruh yang mewakili pemerintah Inggris, Amerika Serikat, dan Ekuador semuanya telah menandatangani serangan terhadap jurnalisme yang belum pernah terjadi sebelumnya ini," kata kelompok itu.

"Setiap orang kuat yang menandatangani perjanjian ini harus mengguncang sepatu bot mereka, karena kekuatan internet akan dilepaskan pada mereka. Jauh dari CIA, Presiden Amerika Serikat, dan turun ke petugas yang membawa Assange keluar dari kedutaan, Anda semua telah mengekspos diri Anda sebagai musuh rakyat dan sudah waktunya bagi Anonymous untuk bertindak sesuai," kelompok itu memperingatkan.

Julian Assange ditangkap di Kedutaan Besar Ekuador di London pada 11 April dalam apa yang digambarkan oleh WikiLeaks sebagai penghentian suaka politiknya secara ilegal yang melanggar hukum internasional.

Assange, yang menjadi terkenal di dunia internasional setelah membocorkan sekeping dokumen rahasia tentang operasi militer AS di Irak dan Afghanistan dan kabel-kabel Departemen Luar Negeri. Ia kemudian meminta suaka ke Kedubes Ekuador pada 2012 ketika ia mencoba menghindari ekstradisi ke Swedia, di mana ia sedang diselidiki dalam kasus kekerasan seksual.

Wartawan Australia itu membantah tuduhan pemerkosaan itu, menyebut mereka bermotivasi politik karena mengikuti kebocoran dokumen AS. Meskipun Swedia kemudian membatalkan kasus itu, polisi Inggris mengatakan mereka bermaksud untuk menahan Assange segera setelah dia meninggalkan kedutaan, karena melanggar persyaratan bebas dengan jaminannya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2902 seconds (0.1#10.140)