Iran Balas Tetapkan Militer AS sebagai Kelompok Teroris

Selasa, 09 April 2019 - 07:25 WIB
Iran Balas Tetapkan Militer AS sebagai Kelompok Teroris
Iran Balas Tetapkan Militer AS sebagai Kelompok Teroris
A A A
TEHERAN - Pemerintah Iran membalas langkah pemerintah Amerika Serikat (AS) yang mengumumkan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran sebagai organisasi teroris. Teheran melakukan hal serupa pada militer Washington.

"Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran menetapkan pasukan militer Amerika Serikat sebagai organisasi teroris," bunyi siaran stasiun televisi pemerintah Iran, seperti dikutip Reuters, Selasa (9/4/2019).

"Pangkalan militer AS dan pasukan militer mereka di wilayah ini akan dianggap sebagai pangkalan teroris dan pasukan teroris yang akan ditangani dan dikonfrontasi," kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi kepada stasiun televisi pemerintah Iran. Araqchi menyebut keputusan AS kesalahan strategis utama.

Pengumuman dari pemerintah AS disampaikan Presiden Donald John Trump pada hari Senin waktu Washington. Keputusan Washington menetapkan badan militer negara lain sebagai kelompok teroris ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah. (Baca: Pertama dalam Sejarah, AS Nyatakan IRGC Iran Teroris )

Trump telah mengabaikan ancaman Teheran bahwa langkahnya akan memicu serangan balasan terhadap pasukan Amerika, terutama yang berada di Timur Tengah.

Meski telah diumumkan pada hari Senin, status IRGC sebagai organisasi teroris dalam daftar Organisasi Teroris Asing (FTO) Amerika baru akan berlaku pada 15 April 2019.

"IRGC adalah sarana utama pemerintah Iran untuk mengarahkan dan melaksanakan kampanye teroris globalnya," kata Trump dalam sebuah pernyataan. Pemerintahannya telah lama mengkritik Iran karena pengaruhnya di Irak, Suriah dan Yaman.

Para pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan komandan senior militer AS yang selama ini berbagi kekhawatiran dengan Trump tentang Iran dan IRGC-nya menentang penetapan yang dilakukan Presiden Trump. Alasannya, langkah itu bisa memicu serangan balasan terhadap pasukan AS di Timur Tengah dan masalah yang dapat ditimbulkan bagi mitra AS yang bermasalah dengan Iran.

Pentagon menolak membahas apa yang dilakukan militer AS untuk melindungi pasukan Amerika dari tindakan balas dendam oleh IRGC atau milisi yang pro-Iran di berbagai tempat seperti di Irak.

Salah seoran pejabat AS mengatakan penunjukan itu tidak berarti militer AS akan mulai memperlakukan IRGC seperti al-Qaeda, Islamic State (ISIS) atau kelompok militan lain yang dapat ditargetkan sesuai keinginan.

"Ini bukan tentang pergi berperang dengan Iran atau membunuh sekelompok orang Iran. Sama sekali tidak," kata salah seorang dari pejabat AS tersebut. Dia menambahkan militer AS belum diberi arahan baru untuk "mengejar" pasukan Iran.

Jason Blazakis, seorang mantan pejabat Departemen Luar Negeri yang mengawasi proses pelabelan organisasi teroris asing, mengatakan dia yakin penunjukan IRGC sebagai organisasi teroris dilakukan semata-mata karena alasan politik simbolis dan domestik yang dapat memiliki konsekuensi mematikan bagi pasukan AS.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3348 seconds (0.1#10.140)