AS Nilai Tak Ada F-16 Pakistan yang Ditembak Jatuh Jet Tempur India

Sabtu, 06 April 2019 - 00:17 WIB
AS Nilai Tak Ada F-16 Pakistan yang Ditembak Jatuh Jet Tempur India
AS Nilai Tak Ada F-16 Pakistan yang Ditembak Jatuh Jet Tempur India
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menilai tidak ada pesawat jet tempur F-16 Pakistan yang ditembak jatuh jet tempur India dalam dogfight atau pertempuran udara Februari lalu. Penilaian Washington ini bertentangan dengan klaim New Delhi yang menjatuhkan satu jet tempur buatan Amerika tersebut.

Para pejabat Amerika Serikat yang dikutip majalah Foreign Policy mengatakan data seluruh jet tempur F-16 Pakistan telah dipertanggungjawabkan.

India dan Pakistan terlibat dalam pertempuran udara di wilayah Kashmir yang disengketakan pada 28 Februari 2019, sehari setelah jet tempur India menyeberang ke Pakistan untuk menyerang sebuah kamp yang diduga sebagai markas kelompok militan Jaish-e-Mohammed (JeM).

Sebuah jet tempur MiG-21 India ditembak jatuh militer Pakistan dalam dogfight tersebut dan pilotnya ditangkap. Namun, pilot tersebut dibebaskan lagi oleh Islamabad sebagai langkah nyata perdamaian dari Perdana Menteri Imran Khan.

India saat itu juga mengatakan telah menembak jatuh sebuah pesawat jet tempur F-16 Pakistan. Klaim militer New Delhi diperkuat dengan puing-puing rudal AIM-120 Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile atau AIM-120 AMRAAM buatan Amerika Serikat yang memang menjadi senjata F-16.

Foreign Policy dalam sebuah laporan yang diterbitkan hari Kamis mengatakan dua pejabat pertahanan AS yang memiliki informasi langsung tentang masalah itu mengatakan personel AS telah melakukan penghitungan jumlah F-16 Pakistan dan tidak menemukan satu pun yang hilang.

F-16 dibuat oleh Lockheed Martin AS dan, di bawah perjanjian, Amerika Serikat mewajibkan negara pengguna untuk mengizinkan inspeksi rutin guna memastikan jet tempur itu dinilai dan dilindungi.

Penilaian AS itu disambut baik militer Pakistan. "Kebenaran selalu menang," kata militer Islamabad dalam sebuah tweet, seperti dikutip Reuters, Sabtu (6/4/2019). "Saatnya bagi India untuk mengatakan kebenaran tentang klaim palsu dan kerugian aktual di pihak mereka."

Rincian penilaian AS itu belum diberikan kepada India dan Pakistan. Jika laporan AS ternyata benar, itu akan menjadi pukulan lebih lanjut terhadap klaim Perdana Menteri Narendra Modi bahwa India telah memberi pelajaran kepada Pakistan.

Keberhasilan serangan udara India di sebuah kamp kelompok militan Jaish-e-Mohammed di Pakistan barat laut juga telah diragukan setelah gambar satelit menunjukkan tanda ada tanda kerusakan sedikit pun di area yang diklaim menjadi target serangan udara jet-jet tempur New Delhi.

Gambar-gambar satelit resolusi tinggi yang ditinjau oleh Reuters bulan lalu menunjukkan bahwa sebuah madrasah yang dijalankan oleh Jaish-e-Mohammed masih berdiri berhari-hari setelah India mengklaim pesawat tempurnya telah membombardir situs tersebut yang diklaim sebagai kamp pelatihan kelompok itu. India juga mengklaim menewaskan banyak gerilyawan dalam serangan tersebut.

Foreign Policy menyatakan Pakistan telah mengundang para pejabat AS untuk secara fisik menghitung jumlah pesawat F-16 setelah insiden itu. Menurut seorang pejabat Amerika, beberapa pesawat tidak tersedia untuk diperiksa saat itu karena sedang konflik, sehingga dibutuhkan personel AS selama beberapa minggu untuk menilai semua jet tempur F-16.

Penghitungan AS itu sekarang telah selesai."Dan semua pesawat hadir dan dicatat," kata pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.

India secara terpisah meminta Amerika Serikat untuk menilai apakah penggunaan F-16 oleh Pakistan merupakan pelanggaran terhadap perjanjian atau tidak. Dalam perjanjian, pembeli jet tempur Amerika hanya boleh menggunakannya untuk operasi kontra-terorisme, bukan untuk memerangi negara lain.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3976 seconds (0.1#10.140)