Nenek 71 Tahun Jalan Kaki Bermil-mil untuk Bantu Korban Topan Idai

Jum'at, 29 Maret 2019 - 05:29 WIB
Nenek 71 Tahun Jalan Kaki Bermil-mil untuk Bantu Korban Topan Idai
Nenek 71 Tahun Jalan Kaki Bermil-mil untuk Bantu Korban Topan Idai
A A A
HARARE - Sikap empati yang ditunjukkan oleh seorang nenek di Zimbabwe terhadap korban Topan Idai ini patut diacungi jempol. Ia rela jalan kaki bermil-mil untuk memberikan sumbangan kepada para korban.

Plaxedes Dilon (71) berjalan kaki bermil-mil sambil membawa pakaian dan barang-barang rumah tangga untuk para korban Topan Idai. Ia menyeret barang bantuan itu dengan berjalan kaki ke Gereja Presbiterian Highlands di Ibu Kota Zimbabwe, Harare, di mana para sukarelawan telah mengoordinasikan upaya bantuan bagi ribuan orang yang terlantar sejak Topan Idai menghantam selatan Afrika pada pertengahan Maret lalu.

Pihak gereja kemudian memposting foto Dilon dengan karung di kepalanya dan mencatat bahwa dia tidak mampu menyewa tumpangan dari lingkungannya, yang berjarak sekitar enam mil jauhnya.

Tindakan tanpa pamrih Dilon pun menarik perhatian pria terkaya Zimbabwe. Miliarder Zimbabwe Strive Masiyiwa bersumpah untuk membangun rumah bagi Dilon di mana pun dia inginkan di negara itu. Eksekutif telekomunikasi itu juga menjanjikannya USD1.000 per bulan seumur hidup. Hal itu ia umumkan dalam sebuah postingan di Facebook.

"Apa yang dia lakukan adalah salah satu tindakan belas kasih yang paling luar biasa yang pernah saya lihat!" tulis Masiyiwa seperti dikutip dari CNN, Jumat (29/3/2019).

"Ketika ini selesai, aku akan menemukannya, dan mengundangnya untuk datang dan menemuiku, jika mungkin. Kemudian, aku akan menghabiskan waktu berdoa bersama dia! Lalu aku akan membangunnya rumah di mana saja dia inginkan di Zimbabwe! Rumah itu akan memiliki tenaga surya dan air mengalir!" sambungnya.

"Kalau begitu, aku akan memberinya uang saku bulanan USD1.000 seumur hidup!" tukasnya.

Dilon mengatakan ia memberikan beberapa pakaian yang ia jual sebagai mata pencaharian setelah ia mendengar berita tentang bencana di radio, menurut laporan berita setempat.

"Saya segera mengemas pakaian dan jaket yang sebelumnya saya beli untuk dijual kembali dan membawa tas saya keesokan paginya," kata Dilon kepada ZimLive.

Masiyiwa, yang perusahaannya memimpin upaya bantuan lokal dan internasional bagi ribuan orang di Zimbabwe timur dan selatan, mengatakan tindakan murah hati itu menggerakkannya.

"Saya mengagumi orang-orang yang tergerak untuk bertindak dalam krisis! Tuhan memberkati Anda jika Anda tergerak untuk bertindak seperti dia," tulisnya.

"Ini bukan tentang berapa banyak yang kamu miliki," cetusnya.

Bantuan dari sejumlah negara dan lembaga bantuan internasional dari seluruh dunia telah banyak yang berdatangan untuk para korban Topan Idai di Zimbabwe, Malawi dan Mozambik, di mana lebih dari 750 orang diperkirakan telah terbunuh oleh topan itu.

Badai Kategori 2 itu mendarat lewat tengah malam pada tanggal 15 Maret di Beira, sebuah kota pelabuhan di Mozambik, dan menenggelamkan sejumlah desa ketika bergerak ke pedalaman menuju Zimbabwe dan Malawi.

Di Beira, di mana 90% kota itu hancur, orang-orang bertahan di atap ketika mereka menunggu untuk diselamatkan, sejumlah lembaga bantuan melaporkan. Seorang saksi menggambarkan bagaimana lebih dari 300 mayat terhanyut di atas arus banjir di luar kota.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3963 seconds (0.1#10.140)