Gedung 22 Lantai di Bangladesh Dilalap Api, 19 Tewas

Kamis, 28 Maret 2019 - 23:57 WIB
Gedung 22 Lantai di Bangladesh Dilalap Api, 19 Tewas
Gedung 22 Lantai di Bangladesh Dilalap Api, 19 Tewas
A A A
DHAKA - Sebuah bangunan komersil 22 lantai di Ibu Kota Bangladesh, Dhaka, dilalap si jago merah. Sedikitnya 19 orang tewas, melukai 70 orang dan masih banyak korban yang terjebak.

Operasi pencarian korban berlangsung hingga malam hari ketika beberapa dari mereka yang terperangkap melambai dengan panik dari jendela dan atap bangunan di daerah kota kelas atas Banani, sementara yang lain mencoba melompat ke tempat yang aman.

Saksi mengatakan petugas pemadam kebakaran yang berdiri di crane menghancurkan jendela dalam upaya untuk menjangkau orang-orang di dalam.

Petugas membawa mayat hangus saat ratusan orang berkumpul di jalan di bawah. Seorang pria yang mencoba melarikan diri dengan turun menggunakan seutas tali jatuh, kata seorang saksi.

Menjelang sore masih ada beberapa kantong api di gedung itu, meskipun sebagian besar telah disiram, kata para pejabat.

Direktur Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil, Julfikar Rahman mengatakan, lebih dari 100 orang telah diselamatkan dari gedung melalui helikopter dan tangga.

Penyebab kebakaran itu tidak jelas.

"Petugas pemadam kebakaran kami mencari mayat di setiap lantai," kata Rahman seperti dikutip dari Reuters, Kamis (28/3/2019).

Seorang gadis menangis di luar gedung Banani mengatakan bahwa ayahnya bekerja di kantor di dalam gedung yang terbakar tetapi tidak menjawab teleponnya.

"Saya tidak tahu di mana dia," katanya.

Helikopter bergabung dengan 22 unit pemadam kebakaran yang bekerja dengan tentara, angkatan laut, angkatan udara serta polisi untuk memerangi kobaran api ketika asap mengepul ke langit.

Beberapa dari sekitar 140 karyawan perusahaan swasta Grup Quasem yang memiliki banyak kantor di gedung itu, melarikan diri melintasi atap ke gedung yang berdekatan, kata Shamim Reza Khan, asisten manajer umum di perusahaan itu.

Nanda, seorang manajer keuangan di perusahaan IT AAMRA yang memiliki kantor di empat lantai berbeda di gedung itu, mengatakan ia melarikan diri dengan 20 rekannya.

Kebakaran itu terjadi sebulan setelah sebuah kebakaran membunuh 71 orang di lingkungan tua kota itu. Kritik pada saat itu menyalahkan lemahnya penegakan peraturan keselamatan di salah satu kota paling padat di dunia.

Baca Juga: Korban Tewas Kebakaran Dhaka Bertambah Jadi 70 Orang
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4277 seconds (0.1#10.140)