Arab Saudi Kecam Pengakuan AS soal Golan Milik Israel

Selasa, 26 Maret 2019 - 13:27 WIB
Arab Saudi Kecam Pengakuan AS soal Golan Milik Israel
Arab Saudi Kecam Pengakuan AS soal Golan Milik Israel
A A A
RIYADH - Pemerintah Arab Saudi mengecam pengakuan pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal Dataran Tinggi Golan milik Israel. Kecaman itu muncul dari Saudi Press Agency (SPA), kantor berita negara tersebut.

"Upaya untuk memberlakukan fait accompli (ketentuan yang harus diterima) tidak mengubah fakta," tulis SPA, dikutip Reuters, Selasa (26/3/2019).

"Dataran Tinggi Golan adalah tanah Arab Suriah yang diduduki sesuai dengan resolusi internasional yang relevan. Ini akan memiliki efek negatif yang signifikan pada proses perdamaian di Timur Tengah, keamanan dan stabilitas kawasan," lanjut SPA.

SPA menggambarkan deklarasi yang ditandatangani Presiden Trump pada hari Senin sebagai pelanggaran yang jelas terhadap Piagam PBB dan hukum internasional.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Trump menandatangani dekrit yang secara resmi mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan. Dataran Tinggi Golan adalah daerah perbatasan yang dicaplok Israel dari Suriah dalam Perang Enam Hari 1967. PBB telah mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Suriah.

Rusia, Suriah, Iran, Turki, dan negara-negara lain telah mengutuk pengakuan sepihak AS tersebut. Sekutu besar AS seperti Prancis, Jerman, dan Inggris telah menolak untuk mendukung keputusan Washington.

Pada 2018, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang mendesak Israel untuk segera menarik pasukannya dari daerah itu. Resolusi itu keluar setelah negara itu menyelenggarakan pemilu lokal di daerah itu pada 30 Oktober lalu.

Tindakan sepihak Trump yang menguntungkan Israel bukan sekali ini saja. Sebelumnya, Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel yang menuai kecaman global. Trump juga menyenangkan negara mayoritas Yahudi itu dengan keluar dari perjanjian nuklir dengan Iran dan memberlakukan kembali sanksi ekonominya terhadap Teheran.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3828 seconds (0.1#10.140)