PBB: Topai Idai Tewaskan 437 Orang di Selatan Afrika

Jum'at, 22 Maret 2019 - 10:22 WIB
PBB: Topai Idai Tewaskan 437 Orang di Selatan Afrika
PBB: Topai Idai Tewaskan 437 Orang di Selatan Afrika
A A A
MAPUTO - Pejabat PBB mengatakan jumlah korban tewas akibat Topan Idai di selatan Afrika yang telah dikonfirmasi meningkat menjadi setidaknya 437. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat.

"Di Mozambik, korban tewas kini telah meningkat menjadi 242," kata Gemma Connell, kepala Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) Kantor Regional untuk Afrika Selatan dan Timur, di ibu kota Mozambik di Maputo seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (22/3/2019).

Ia mengatakan total lebih dari 195 orang tewas di negara tetangga Malawi dan Zimbabwe. Menurut pemerintah Malawi korban tewas di negara itu mencapai 56, sedangan Zimbabwe 139.

"Kami mengantisipasi hal itu akan meningkat di hari-hari mendatang seiring diketahuinya jumlah korban secara penuh," ujarnya.

"Sangat penting bagi setiap orang untuk menyadari bahwa banyak daerah tetap dibanjiri dengan air dan oleh karena itu penghitungan kematian akan terus memakan waktu, jadi kami memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat seiring dengan perkembangannya," tuturnya.

Connell mengatakan bahwa pada hari Rabu dia berada di Beira, sebuah kota pelabuhan berpopulasi 500 ribu yang direndam banjir, dan melakukan tur di beberapa wilayah dengan helikopter di mana sebagian besar jalan tidak mungkin untuk dilalui.

Beira adalah pintu gerbang utama bagi Malawi, Zambia dan Zimbabwe yang bertetangga dengan daratan dan lokasi pertama yang diterjang Topan Idai pada 15 Maret lalu.

"Ketika saya berada di atas wilayah Buzi (distrik terdekat), kami mulai melihat beberapa air banjir mulai surut," ucapnya.

"Masih ada kemungkinan banjir sekunder," imbuhnya.

"Karena itu, kami sangat waspada jika situasi ini memburuk," kata pekerja bantuan itu.

"Tapi, kami senang bahwa kami memiliki kabar baik tentang banjir yang surut," ujarnya.

Pejabat OCHA itu memuji dua organisasi non-pemerintah utama (LSM) yang memberikan dukungan udara untuk operasi bantuan, Mercy Air dan Wings Like Eagles. Ia menyebut kru helikopter sangat heroik, dan mengatakan bahwa sangat penting untuk mendapatkan dukungan udara.

Ia mengatakan OCHA tidak mencari pasokan tetapi membutuhkan lebih banyak dana.

Kepala OCHA, Mark Lowcock, mengumumkan pada awal minggu USD20 juta telah dikucurkan dari Pusat Dana Bantuan Darurat PBB. Namun Connell mengatakan jumlah itu tidak cukup.

Ia mengatakan biskuit berenergi tinggi dan air minum bersih pada awalnya diberikan kepada para korban banjir, banyak di antaranya telah berkumpul di rumah-rumah ibadah, stadion, dan situs-situs besar lainnya di atas air.

Topan Idai, sebagai badai tropis, membanjiri sebagian Mozambik tengah dan Malawi selatan pada awal Maret, kata badan meteorologi. Topan itu kemudian kembali ke laut, mengumpulkan dan menggandakan kekuatan kembali sebagai topan yang utuh untuk menghantam banyak daerah yang sudah banjir.

Kepala daerah OCHA mengatakan Topan Idai telah menciptakan situasi yang kompleks dan respons (kemanusiaan) yang lebih kompleks.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4235 seconds (0.1#10.140)