Seorang Pria Bajak Bus Sekolah Pembawa 51 Anak, lalu Membakarnya
A
A
A
MILAN - Seorang pria membajak bus sekolah yang membawa 51 anak di Milan, Italia, hari Rabu. Pria itu kemudian membakar bus tersebut dengan bensin.
Peristiwa mengerikan terjadi ketika pria itu membawa para siswa pulang dari acara olahraga di Milan, Italia, kemarin.
Mengutip Express, Rabu (20/3/2019) malam, pria itu mengatakan kepada anak-anak sekolah bahwa dia ingin bunuh diri sebagai protes atas arus migrasi di Mediterania.
Anak-anak, dari sekolah Margherita Hack di San Donato Milanese, diberitahu bahwa dia akan membawa mereka ke Bandara Linate.
"Tidak ada yang akan keluar dari sini hidup-hidup," teriak pria pembajak bus tersebut, sebagaimana ditulis media itu mengutip saksi mata.
Seorang pemuda yang berpikir cepat di dalam bus menghubungi orang tuanya yang kemudian melapor ke polisi. Bus itu berhasil dilacak di jalan raya.
Sopir pembajak itu melihat kedatangan para polisi. Dia kemudian meminggirkan bus dan membakarnya ketika 51 anak masih berada di dalam.
Ketika api menyelimuti bus tersebut, para petugas bertindak cepat menyelamatkan anak-anak dengan menghancurkan kaca belakang.
Tidak ada anak-anak yang terluka parah, tetapi 12 dari mereka dibawa ke rumah sakit karena luka bakar ringan dan menghirup asap.
Pria pembajak itu diketahui berasal dari Senegal tapi telah jadi warga Italia. Dia telah ditangkap oleh polisi di tempat kejadian dan sedang diselidiki atas tuduhan penculikan dan percobaan pembantaian.
"Seorang pria Senegal dengan kewarganegaraan Italia mengemudikan bus sekolah, dengan preseden mengemudi dalam keadaan mabuk dan pelecehan seksual, membajak kendaraan dan akhirnya membakarnya," kata Menteri Dalam Negeri Matteo Salvini.
"Itu terjadi di provinsi Milan. Pria itu ditangkap. Sekarang agen penegak hukum sedang mencari rumahnya," ujarnya. "Saya ingin mengerti; mengapa seseorang dengan preseden serupa mengendarai bus untuk mengangkut anak-anak?"
Peristiwa mengerikan terjadi ketika pria itu membawa para siswa pulang dari acara olahraga di Milan, Italia, kemarin.
Mengutip Express, Rabu (20/3/2019) malam, pria itu mengatakan kepada anak-anak sekolah bahwa dia ingin bunuh diri sebagai protes atas arus migrasi di Mediterania.
Anak-anak, dari sekolah Margherita Hack di San Donato Milanese, diberitahu bahwa dia akan membawa mereka ke Bandara Linate.
"Tidak ada yang akan keluar dari sini hidup-hidup," teriak pria pembajak bus tersebut, sebagaimana ditulis media itu mengutip saksi mata.
Seorang pemuda yang berpikir cepat di dalam bus menghubungi orang tuanya yang kemudian melapor ke polisi. Bus itu berhasil dilacak di jalan raya.
Sopir pembajak itu melihat kedatangan para polisi. Dia kemudian meminggirkan bus dan membakarnya ketika 51 anak masih berada di dalam.
Ketika api menyelimuti bus tersebut, para petugas bertindak cepat menyelamatkan anak-anak dengan menghancurkan kaca belakang.
Tidak ada anak-anak yang terluka parah, tetapi 12 dari mereka dibawa ke rumah sakit karena luka bakar ringan dan menghirup asap.
Pria pembajak itu diketahui berasal dari Senegal tapi telah jadi warga Italia. Dia telah ditangkap oleh polisi di tempat kejadian dan sedang diselidiki atas tuduhan penculikan dan percobaan pembantaian.
"Seorang pria Senegal dengan kewarganegaraan Italia mengemudikan bus sekolah, dengan preseden mengemudi dalam keadaan mabuk dan pelecehan seksual, membajak kendaraan dan akhirnya membakarnya," kata Menteri Dalam Negeri Matteo Salvini.
"Itu terjadi di provinsi Milan. Pria itu ditangkap. Sekarang agen penegak hukum sedang mencari rumahnya," ujarnya. "Saya ingin mengerti; mengapa seseorang dengan preseden serupa mengendarai bus untuk mengangkut anak-anak?"
(mas)