AS Emoh Denuklirisasi Korut Dilakukan Bertahap

Jum'at, 08 Maret 2019 - 14:31 WIB
AS Emoh Denuklirisasi Korut Dilakukan Bertahap
AS Emoh Denuklirisasi Korut Dilakukan Bertahap
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) tidak akan menerima denuklirisasi Korea Utara (Korut) dilakukan secara bertahap. Hal itu ditegaskan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington masih berharap bahwa Pyongyang akan sepenuhnya didenuklirisasi sebelum berakhirnya masa jabatan Donald Trump pada 2021. Ia bersikeras bahwa pendekatan tambahan telah ditolak oleh pemerintah.

"Di mana kita benar-benar perlu melihat kemajuan, dan kita harus segera melihatnya, adalah langkah yang berarti dan dapat diverifikasi dalam denuklirisasi secepat mungkin," kata pejabat itu.

"Kami sadar bahwa setiap hari tantangannya lebih besar, ancaman yang ditimbulkan tidak akan hilang," imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (8/3/2019).

Sebelumnya Penasihat Keamanan Nasional John Bolton mengancam Pyongyang dengan sanksi yang lebih tegas pasca KTT Hanoi tidak mencapai kesepakatan.

Setelah mengancam untuk meningkatkan sanksi ekonomi yang menghancurkan, Bolton mendesak Kim Jong-un untuk membuang gagasan tentang langkah-langkah denuklirisasi negaranya.

"Orang-orang Korea Utara, tentu saja, ingin menyerahkan program nuklir, biologi dan kimia serta rudal balistik mereka sesedikit mungkin, dengan imbalan bantuan sanksi yang sangat luas," kata Bolton kepada Fox News.

Ia menekankan bahwa Donald Trump "tidak membeli" pendekatan seperti itu selama negosiasi di KTT Hanoi pekan lalu.

Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong-un masing-masing meninggalkan KTT Hanoi pekan lalu dengan tangan kosong, setelah Jong-un gagal membujuk Trump untuk memenuhi bagiannya dari kesepakatan dan menghapus setidaknya beberapa sanksi.

Beberapa hari kemudian laporan citra satelit muncul, menunjukkan 'aktivitas' yang belum diketahui di situs peluncuran satelit Sohae, yang Korut mulai bongkar tahun lalu. Selain itu, kantor berita Yonhap menerbitkan laporan yang mengklaim Korut mengoperasikan fasilitas pengayaan uranium di situs Yongbyon-nya.

Baca Juga: Citra Satelit Tunjukkan Korut Membangun Kembali Situs Rudal

Sementara para pejabat AS mengakui bahwa mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi dan berusaha untuk 'mengklarifikasi' situasi, dengan bahkan Bolton menekankan bahwa terlalu dini untuk membuat keputusan, Trump telah menyatakan 'kekecewaan' dengan tindakan Pyongyang.

Baca Juga: Kim Jong-un Bangun Kembali Situs Rudal, Trump Kecewa Berat
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4703 seconds (0.1#10.140)