Anak 11 Tahun Korban Pemerkosaan Melahirkan Picu Kemarahan Publik

Jum'at, 01 Maret 2019 - 09:13 WIB
Anak 11 Tahun Korban Pemerkosaan Melahirkan Picu Kemarahan Publik
Anak 11 Tahun Korban Pemerkosaan Melahirkan Picu Kemarahan Publik
A A A
BUENOS AIRES - Seorang anak perempuan berusia 11 tahun di Argentina telah melahirkan setelah dia hamil akibat diperkosa oleh pacar neneknya. Persalinan anak kecil ini memicu kemarahan publik karena permohonan aborsi pihak keluarga anak itu ditolak otoritas pemerintah.

Dia melahirkan bayi laki-laki pada usia kehamilan 23 minggu melalui operasi caesar di Rumah Sakit Eva Peron di provinsi Tucuman, barat laut Argentina.

Bayi yang dilahirkan memiliki berat hanya 1,3 pound dan kemudian ditempatkan di inkubator. Dokter khawatir bayi itu tidak akan bertahan hidup.

"Ketika kami tiba di ruang operasi, gadis itu meminta untuk mendengarkan musik Kristen sambil bermain dengan boneka," kata ginekolog Cecilia Ousset kepada radio lokal, yang dikutip The Sun, Jumat (1/3/2019).

“Saya melihat dia dan kaki saya terbuka longgar, itu seperti melihat putri bungsu saya, gadis kecil itu tidak mengerti semua yang akan terjadi," ujarnya.

"Seorang bayi seusia itu dalam bahaya kematian karena dia tidak memiliki tubuh yang dikembangkan untuk melanjutkan kehamilan (ibunya)," lanjut Ousset.

Aborsi adalah ilegal di Argentina, tetapi boleh dilakukan dalam keadaan luar biasa atau darurat.

Menurut laporan media setempat, Departemen Kesehatan memberikan izin bagi anak gadis itu untuk melakukan aborsi, tetapi pemerintah setempat memblokirnya.

Anak kecil itu dilaporkan ingin melakukan aborsi mengingat usianya belum layak menjadi seorang ibu. Namun, keputusan pemerintah setempat membuatnya tidak berdaya.

Permintaan aborsi telah ditunda hampir lima minggu, dan beberapa dokter menolak untuk melakukan prosedur aborsi tersebut.

Pada akhirnya, dokter melakukan operasi caesar, dengan alasan terlalu berisiko untuk melakukan aborsi.

Kantor berita Noticias Argentinas melaporkan gadis itu mengatakan kepada seorang psikolog bahwa dia ingin melakukan aborsi."Saya ingin mereka mengambil apa yang dimasukkan orang tua itu kepada saya," kata anak itu, yang identitasnya dilindungi.

Ibunya, Soledad Bazán, 36, mengatakan kepada pengadilan bahwa dia ingin putrinya diberikan izin aborsi. Anak itu ditemukan hamil ketika dia pergi ke dokter pada 23 Januari 2019. Dia awalnya mengeluh sakit perut.

Media lokal melaporkan bahwa dia dilecehkan secara seksual oleh pria 65 tahun bernama Eliseo Víctor Amaya. Pria yang merupakan pacar nenek korban tersebut telah ditangkap polisi dan ditahan.

Pria itu diduga mengancam akan membunuh korban jika dia memberi tahu siapa pun tentang pelecehan seksual yang dilakukannya.

Berita persalinan anak gadis 11 tahun itu memicu kemarahan dan perdebatan besar di Argentina. Kelompok-kelompok hak asasi manusia yang menyalahkan otoritas kesehatan negara bagian Tucumán yang melarang korban pemerkosaan untuk aborsi.

Kelompok-kelompok HAM mengatakan kepada BBC bahwa apa yang terjadi pada anak gadis itu sama dengan "penyiksaan".
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3446 seconds (0.1#10.140)