RI Tak Tutup Pintu untuk Mantan Kombatan di Suriah

Kamis, 21 Februari 2019 - 22:19 WIB
RI Tak Tutup Pintu untuk Mantan Kombatan di Suriah
RI Tak Tutup Pintu untuk Mantan Kombatan di Suriah
A A A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia menuturkan bahwa Indonesia tidak menutup kemungkinan untuk menerima kembali warga negara Indonesia (WNI) yang pernah menjadi kombatan di Suriah, termasuk yang pernah bergabung dengan ISIS.

Juru bicara Kemlu RI, Arrmanantha Nassir mengatakan Indonesia mengurusi WNI yang ingin kembali dari Suriah kasus per kasus. Arrmanantah menyebut, tidak sedikit yang sudah dipulangkan dari Suriah.

“Kita akan lihat per kasus. Di Indonesia sendiri, ada beberapa WNI yang terlibat di Irak dan Suriah yang bisa dibawa kembali ke Indonesia,” kata Arrmanantha saat press briefing di kantor Kemlu RI pada Kamis (21/2).

Isu mengenai menerima kembali mantan anggota ISIS dari Suriah menjadi perbincangan hangat di dunia internasional setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump meminta negara-negara Eropa untuk membawa pulang anggota ISIS yang telah ditangkap pasukan. Setidaknya ada 800 anggota ISIS yang ditangkap pasukan AS dan sekutunya di Suriah.

Eropa menolak seruan itu dengan alasan para militan yang telah ditangkap di Suriah itu merupakan orang-orang berbahaya.

"Kami berbicara tentang orang-orang yang paling berbahaya di dunia. Kami tidak seharusnya membawa mereka kembali," kata juru bicara Perdana Menteri Denmark, Lars Lokke Rasmussen dan menggambarkan seruan Trump sebagai langkah prematur, dan mengklaim bahwa situasi di Suriah jauh dari stabil.

Jerman lebih halus dalam menjawab seruan Trump. Berlin menjelaskan bahwa secara teori warga negara Jerman yang bertempur untuk ISIS memiliki hak untuk kembali. Namun, hambatan hukum tertentu mencegah mereka kembali.
Sementara itu, Departemen Dalam Negeri Inggris telah mencabut status kewarganegaraan Shamima Begum, 19, remaja yang bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah dan menikah dengan militan kelompok teror tersebut. Remaja yang jadi pengantin ISIS itu kini dilarang masuk Inggris.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4632 seconds (0.1#10.140)