Lindungi Informasi Militer, Tentara Rusia Haram Pakai Smartphone

Kamis, 21 Februari 2019 - 11:09 WIB
Lindungi Informasi Militer, Tentara Rusia Haram Pakai Smartphone
Lindungi Informasi Militer, Tentara Rusia Haram Pakai Smartphone
A A A
MOSKOW - Parlemen Rusia memutuskan untuk melarang tentara negara itu menggunakan smartphone saat bertugas. Larangan ini muncul ke permukaan setelah penggunaan media sosial oleh personil militer menimbulkan masalah keamanan nasional.

Regulasi itu melarang personel militer menggunakan telepon dengan kemampuan mengambil gambar, merekam video, dan mengakses internet. Tentara juga tidak boleh menulis tentang militer atau berbicara dengan jurnalis.

Lebih dari 400 dari 450 anggota parlemen di majelis rendah parlemen Rusia, Duma, mendukung undang-undang tersebut pada hari Selasa lalu seperti dikutip dari BBC, Kamis (21/2/2019).

Telepon dengan fasilitas panggilan dan olah pesan standar masih dapat digunakan, tetapi tablet dan laptop juga akan dikenakan larangan baru.

Data media sosial tentara memungkinkan situs jurnalisme dengan sumber terbuka seperti Bellingcat untuk mengekspos aktivitas militer rahasia pasukan Rusia, terkadang secara real time.

RUU itu sekarang harus dipertimbangkan oleh majelis tinggi parlemen, Dewan Federasi, sebelum ditandatangani menjadi hukum oleh Presiden Vladimir Putin.

Para pejabat Rusia mengatakan langkah itu diperlukan untuk melindungi informasi militer dari badan intelijen asing.

Dalam beberapa tahun terakhir, postingan prajurit di media sosial mengungkapkan kehadiran militer Rusia di Ukraina timur dan Suriah. Terkadang kenyataan ini bertentangan dengan klaim resmi pemerintah yang menyatakan tidak ada pasukan di wilayah itu.

Sejak 2017, tentara Rusia telah diperingatkan untuk tidak membagikan informasi apa pun secara online, termasuk selfie.

Baca Juga: Alasan Keamanan, Tentara Rusia Bakal Dilarang Selfie

Rusia bukan negara pertama yang mengambil langkah-langkah untuk memperkenalkan praktik digital yang lebih ketat untuk personel militernya setelah menimbulkan masalah keamanan.

Kekhawatiran keamanan militer AS meningkat ketika sebuah perusahaan pelacak kebugaran menunjukkan rute latihan personel militer di pangkalan-pangkalan di seluruh dunia - termasuk di Suriah dan Afghanistan selama masa konflik.

Meski begitu, tentara AS masih diizinkan menggunakan media sosial, tetapi harus mengikuti pedoman.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3547 seconds (0.1#10.140)