Tukang Cukur Vietnam Gratiskan Pangkas Rambut Model Trump dan Jong-un

Rabu, 20 Februari 2019 - 08:47 WIB
Tukang Cukur Vietnam Gratiskan Pangkas Rambut Model Trump dan Jong-un
Tukang Cukur Vietnam Gratiskan Pangkas Rambut Model Trump dan Jong-un
A A A
HANOI - Seorang tukang cukur di Vietnam menawarkan pangkas rambut gratis bagi siapa saja yang ingin tampil fresh sebelum pertemuan puncak kedua antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un .

The Tuan Duong Beauty Academy di Hanoi menawarkan promosi hingga 28 Februari untuk menghormati pertemuan antara kedua pemimpin, yang pertama sejak pertemuan bersejarah mereka di Singapura Juni lalu.

"Saya melakukan ini hanya untuk bersenang-senang tetapi terkejut melihat reaksi orang-orang," kata Le Tuan Duong, pemilik salon, seperti dikutip dari Fox News, Rabu (20/2/2019).

“Saya cinta damai. Saya sangat benci perang. Begitu banyak orang di keluarga saya telah meninggal, jadi saya sangat mendukung KTT ini,” sambungnya.

Untuk diketahui, Duong kehilangan dua pamannya selama Perang Vietnam.

Menurut pengakuannya, ide itu datang setelah didekati oleh seseorang yang ingin rambutnya dipotong dan diwarnai seperti Trump.

Le Phuc Hai (66) mengatakan bahwa dia tidak takut dengan warna rambut oranye terang karena dia diberitahu rambutnya akhirnya akan kembali normal.

"Saya suka potongan rambut Donald Trump. Itu terlihat hebat dan sesuai dengan usia saya,” katanya bangga.

Trump mengatakan awal bulan ini bahwa ia menantikan pertemuan dengan Pemimpin Korut itu, dengan mengatakan ia melihat potensi "Kekuatan Ekonomi" ketika menjauhkan diri dari program rudal nuklirnya.

Negosiasi AS yang bertujuan untuk melucuti Korut dari program senjata nuklirnya telah membuat sedikit kemajuan sejak KTT Trump-Jong-un pertama di Singapura Juni lalu. Ketika itu Jong-un berjanji untuk bekerja menuju "denuklirisasi lengkap" Semenanjung Korea, tanpa memberikan penjelasan yang jelas terkait jadwal atau roadmapnya.

Para kritikus khawatir KTT kedua adalah upaya Jong-un untuk memenangkan bantuan dari sanksi AS tanpa janji denuklirisasi yang nyata.

Pada hari Selasa, seorang mantan diplomat Korut mengatakan bahwa Kim Jong-un tidak berniat menyerahkan senjata nuklirnya dan melihat pertemuan puncak keduanya yang akan datang sebagai kesempatan untuk memperkuat status negaranya sebagai negara senjata nuklir.

Thae Yong-ho, yang membelot ke Korea Selatan (Korsel) pada tahun 2016, mengatakan dalam konferensi pers di Seoul bahwa pertemuan minggu depan di Vietnam akan gagal jika Trump tidak dapat membuat Jong-un menyatakan dia akan meninggalkan semua fasilitas nuklir dan senjata serta membawa Korut kembali menyetujui perjanjian non-proliferasi nuklir.

Trump akan bertemu dengan pemimpin Korut Kim Jong-un untuk kedua kalinya pada 27 dan 28 Februari di Vietnam.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3356 seconds (0.1#10.140)