Trump kepada Militer Venezuela: Dukung Guaido atau Kehilangan Segalanya

Selasa, 19 Februari 2019 - 07:43 WIB
Trump kepada Militer Venezuela: Dukung Guaido atau Kehilangan Segalanya
Trump kepada Militer Venezuela: Dukung Guaido atau Kehilangan Segalanya
A A A
MIAMI - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump , mendesak militer Venezuela untuk menerima tawaran amnesti dari pemimpin oposisi Juan Guaido atau kehilangan segalanya. Pernyataan Trump muncul ketika krisis di Venezuela semakin dalam karena Presiden Nicolas Maduro menolak bantuan kemanusiaan masuk ke negara itu.

Berbicara kepada para pendukung dan ekspatriat Venezuela di Miami pada hari Minggu waktu setempat, Trump menyatakan ia memiliki pesan untuk para pejabat yang membantu menjaga Maduro tetap di tempatnya.

"Mata seluruh dunia tertuju padamu hari ini, setiap hari dan setiap hari di masa depan," katanya.

"Kamu tidak bisa bersembunyi dari pilihan yang sekarang berhadapan denganmu. Kamu dapat memilih untuk menerima tawaran amnesti murah hati dari Presiden Guaido untuk menjalani hidupmu dengan damai bersama keluarga dan bangsamu," tuturnya.

"Atau kamu bisa memilih jalan kedua: terus mendukung Maduro. Jika kamu memilih jalan ini, kamu tidak akan menemukan pelabuhan yang aman, tidak ada jalan keluar yang mudah dan tidak ada jalan keluar. Kamu akan kehilangan segalanya," tukasnya seperti dikutip dari AFP, Selasa (19/2/2019).

Ketegangan meningkat pada hari Minggu setelah Guaido mencap pemerintah "tidak rasional" karena mengusir lima anggota parlemen Eropa yang berkunjung.

Anggota Parlemen Eropa diusir tanpa penjelasan, kata Anggota Parlemen Eropa Spanyol Esteban Gonzalez Pons, yang memimpin kelompok itu termasuk sesama warga Spanyol Jose Ignacio Salafranca dan Gabriel Mato Adrover, serta Esther de Lange dari Belanda dan Paulo Rangel dari Portugal.

Menteri Luar Negeri Jorge Arreaza mengatakan Eropa memiliki "tujuan konspirasi" dan dikirim kembali dari bandara utama negara itu Maiquetia.

Kebuntuan mengenai bantuan kemanusiaan akan memuncak pada akhir pekan ini, ketika karavan bus diatur untuk membawa relawan ke titik masuk perbatasan untuk bertemu dan mengangkut kargo yang tiba.

Guaido telah menetapkan target penandatanganan hingga satu juta sukarelawan untuk membantu membawa bantuan, dengan 600 ribu sudah terdaftar.

"Pada 23 Februari, kami memiliki kesempatan untuk menyelamatkan nyawa ratusan ribu rakyat Venezuela," katanya, pada akhir pekan lalu.

Tidak jelas bagaimana Guaido akan mengatasi hambatan perbatasan yang dibuat oleh militer Venezuela, atas perintah Maduro.

Kelompok-kelompok relawan sendiri telah mulai bertemu di "kamp-kamp kemanusiaan" di beberapa negara Venezuela untuk mengatur dan mempersiapkan kedatangan bantuan. Bantuan kemanusiaan ini ditujukan untuk mengurangi kesulitan ekonomi yang dihadapi warga Venezuela akibat krisis yang berkepanjangan. Situasi ini menyebabkan sekitar 2,3 juta warga Venezuela bermigrasi dari negara kaya minyak itu.

Maduro menyangkal terjadinya krisis kemanusiaan dan menolak langkah oposisi sebagai "pertunjukan politik" dan kedok untuk invasi AS.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3611 seconds (0.1#10.140)