PBB Luncurkan Kampanye Penggalangan Dana untuk Rohingya

Minggu, 17 Februari 2019 - 13:19 WIB
PBB Luncurkan Kampanye Penggalangan Dana untuk Rohingya
PBB Luncurkan Kampanye Penggalangan Dana untuk Rohingya
A A A
NEW YORK - PBB telah meluncurkan kampanye untuk mengumpulkan USD920 juta untuk para pengungsi Rohingya dan negara yang menampung mereka. PBB bertujuan untuk meluncurkan rencana aksi bersama untuk melindungi para pengungsi dengan kontribusi 132 mitra termasuk Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Badan Migrasi (IOM).

Dalam sebuah pernyataan bersama, UNHCR dan IOM mengatakan, rencana tersebut akan mencakup kebutuhan 900 ribu pengungsi dan 300 ribu warga Bangladesh sebagai masyarakat tuan rumah.

Kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, air dan sanitasi serta perlindungan anak dan kekerasan berbasis gender akan didanai.

“Urusan kemanusiaan kita hari ini adalah menstabilkan situasi pengungsi Rohingya yang tidak memiliki kewarganegaraan dan tuan rumah mereka di Bangladesh. Kami berharap untuk kontribusi yang tepat waktu, dapat diprediksi, dan fleksibel untuk memenuhi tujuan banding tahun ini," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi, seperti dilansir dari Anadolu, Minggu (17/2/2019).

Menurut Amnesty International, lebih dari 750 ribu pengungsi Rohingya, kebanyakan anak-anak, dan wanita, melarikan diri dari Myanmar. Mereka menyeberang ke negara tetangga, Bangladesh, setelah pasukan Myanmar melancarkan penumpasan terhadap komunitas Muslim minoritas pada Agustus 2017.

PBB juga mendokumentasikan pemerkosaan massal, pembunuhan - termasuk bayi dan anak kecil - pemukulan brutal, dan penghilangan paksa yang dilakukan oleh pasukan Myanmar. Dalam laporannya, para penyelidik PBB mengatakan pelanggaran semacam itu mungkin merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Sejak 25 Agustus 2017, hampir 24 ribu Muslim Rohingya telah terbunuh oleh pasukan negara Myanmar, menurut laporan oleh Ontario International Development Agency (OIDA).

"Lebih dari 34 ribu warga Rohingya juga dilemparkan ke dalam api, sementara lebih dari 114 ribu lainnya dipukuli," bunyi laporan OIDA, berjudul "Migrasi Paksa Rohingya: Pengalaman yang Tak Terungkap."

"Sekitar 18 ribu perempuan dan anak perempuan Rohingya diperkosa oleh tentara dan polisi Myanmar dan lebih dari 115 ribu rumah Rohingya dibakar dan 113 ribu lainnya dirusak," demikian laporan tersebut.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4372 seconds (0.1#10.140)