Bocor, Video Pemimpin Arab Mengecilkan Masalah Palestina

Jum'at, 15 Februari 2019 - 11:10 WIB
Bocor, Video Pemimpin Arab Mengecilkan Masalah Palestina
Bocor, Video Pemimpin Arab Mengecilkan Masalah Palestina
A A A
WARSAWA - Kantor Perdana Menteri Israel merilis video pertemuan tertutup antara Benjamin Netanyahu dengan para pejabat senior Teluk Arab. Dalam video tersebut, para pejabat Teluk Arab mengecilkan konflik Israel-Palestina , membela hak Israel untuk mempertahankan diri, dan menggambarkan Iran sebagai ancaman terbesar bagi perdamaian regional.

Video itu seakan memberikan gambaran kontak yang sering dibanggakan Israel, namun jarang terlihat di depan umum. Video tampaknya direkam menggunakan ponsel dan tidak jelas siapa yang mengambilnya.

Kantor Netanyahu secara singkat memuat video tersebut di Youtube untuk sekelompok kecil wartawan sebelum dengan cepat menghapusnya.

Tidak jelas apakah Netanyahu, yang mencalonkan diri kembali dalam pemilu, bermaksud membocorkan informasi atau terjadi kekeliruan. Tetapi keputusan untuk merekam video itu mengindikasikan para pejabat Teluk, yang pemerintahnya tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, belum menyetujui perilisannya.

Video 25 menit yang diedit menunjukkan serangkaian komentar yang dibuat oleh pejabat dari Bahrain, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab pada diskusi panel konferensi keamanan yang disponsori Amerika Serikat (AS) di Warsawa. Sekitar 60 negara berpartisipasi dalam pertemuan itu, yang sangat terfokus pada upaya melawan pengaruh Iran yang berkembang di kawasan itu.

Menteri luar negeri Bahrain, Khalid Al Khalifa, membuat beberapa komentar, mengatakan bahwa Iran adalah ancaman yang jauh lebih besar bagi keamanan regional daripada konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung lama.

"Kami tumbuh besar berbicara tentang perselisihan Palestina-Israel sebagai masalah yang paling penting," katanya dalam video tersebut.

"Tapi kemudian pada tahap selanjutnya, kami melihat tantangan yang lebih besar. Kami melihat yang lebih beracun, bahkan yang paling beracun dalam sejarah modern kita, yang berasal dari Republik Islam, dari Iran," sambungnya seperti dikutip dari AP, Jumat (15/2/2019).

Dia kemudian mengecam "rezim neo-fasis" di Teheran, menuduhnya merencanakan serangan di negaranya dan mengganggu kestabilan Yaman, Suriah dan Irak. Dia juga mengatakan bahwa uang beracun, senjata dan prajurit kaki Republik Islam telah menghambat kemajuan dalam upaya perdamaian Israel-Palestina.

Bahrain, negara kepulauan di Arab Saudi yang menjadi rumah bagi Armada ke-5 Angkatan Laut AS, telah lama memiliki hubungan yang tegang dengan Iran.

Shah Mohammad Reza Pahlavi selama bertahun-tahun mendorong kontrol atas pulau mayoritas Syiah itu. Setelah Revolusi Islam 1979 Iran, militan yang didukung Iran melancarkan upaya kudeta yang gagal di pulau itu. Bahkan hari ini, Bahrain menuduh Iran mempersenjatai militan Syiah di tengah penindasan selama bertahun-tahun atas perbedaan pendapat oleh penguasa di pulau itu.

Sementara permusuhan negara-negara Teluk Arab terhadap Iran sudah dikenal luas, umumnya para pemimpin Arab tabu berkomentar tentang orang-orang Palestina di tempat-tempat umum. Tidak ada reaksi langsung dari pejabat Palestina di Tepi Barat terkait video ini.

Israel telah mengidentifikasi Iran sebagai ancaman terbesarnya. Mereka berikrar untuk mencegah Iran membangun kehadiran militer permanen di Suriah. Israel bahkan telah melakukan sejumlah serangan udara terhadap sasaran-sasaran Iran di negara tetangga.

Ditanya tentang kegiatan militer Israel di Suriah, Menteri Luar Negeri UEA, Abdullah bin Zayed Al Nahyan, mengatakan: "Setiap negara memiliki hak untuk mempertahankan diri ketika ditantang oleh negara lain."

Menteri Luar Negeri Arab Saudi untuk urusan luar negeri, Adel al-Jubeir, juga menuduh Iran menyakiti perjuangan Palestina dengan mendukung kelompok-kelompok militan yang memerangi Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

"Siapa yang mendukung Hamas dan Jihad Islam serta meremehkan Otoritas Palestina?" dia berkata. "Iran."

Netanyahu tidak berpartisipasi di panel tersebut, tetapi terlihat duduk di antara hadirin. Berbicara kepada wartawan Kamis pagi, Netanyahu secara samar mengisyaratkan apa yang disebutnya sebagai suasana persahabatan yang "tak terduga" di konferensi itu. Tetapi dia tidak mengungkapkan detail apa pun atau mengatakan siapa yang dia temui.

Tzipi Livni, rival politiknya, menuduh Netanyahu melanggar protokol standar dan membocorkan video pertemuan rahasia untuk meningkatkan kampanyenya menjelang pemilu 9 April nanti.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4295 seconds (0.1#10.140)