Adik Kim Jong-un: Tuduhan AS soal Korut Pasok Senjata ke Rusia Menyesatkan Publik!
loading...
A
A
A
Washington dan para pakar mengatakan Pyongyang mencari berbagai bantuan militer dari Rusia sebagai imbalannya, seperti teknologi satelit dan peningkatan peralatan militer era Soviet.
Korea Utara pekan lalu mengatakan negaranya akan melengkapi militernya dengan peluncur roket ganda 240 mm baru mulai tahun ini, dan menambahkan bahwa “perubahan signifikan” pada kemampuan tempur artileri tentara sedang berlangsung.
Pada hari Selasa, Kim Jong-un memeriksa sistem senjata rudal taktis baru dan menyerukan “perubahan penting” dalam persiapan perang dengan mencapai target produksi persenjataan.
“Senjata taktis termasuk beberapa peluncur roket dan rudal yang kami tunjukkan baru-baru ini diproduksi untuk melaksanakan satu-satunya misi,” lanjut pernyataan Kim Yo-jong.
“Kami tidak menyembunyikan fakta bahwa senjata semacam itu akan digunakan untuk mencegah Seoul menciptakan pemikiran sia-sia.”
Hubungan antar-Korea berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, dengan Pyongyang menyatakan Korea Selatan sebagai “musuh utama”.
Mereka telah membuang lembaga-lembaga yang berdedikasi pada reunifikasi dan mengancam perang atas pelanggaran teritorial “bahkan 0,001 mm”.
Korea Utara pekan lalu mengatakan negaranya akan melengkapi militernya dengan peluncur roket ganda 240 mm baru mulai tahun ini, dan menambahkan bahwa “perubahan signifikan” pada kemampuan tempur artileri tentara sedang berlangsung.
Pada hari Selasa, Kim Jong-un memeriksa sistem senjata rudal taktis baru dan menyerukan “perubahan penting” dalam persiapan perang dengan mencapai target produksi persenjataan.
“Senjata taktis termasuk beberapa peluncur roket dan rudal yang kami tunjukkan baru-baru ini diproduksi untuk melaksanakan satu-satunya misi,” lanjut pernyataan Kim Yo-jong.
“Kami tidak menyembunyikan fakta bahwa senjata semacam itu akan digunakan untuk mencegah Seoul menciptakan pemikiran sia-sia.”
Hubungan antar-Korea berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, dengan Pyongyang menyatakan Korea Selatan sebagai “musuh utama”.
Mereka telah membuang lembaga-lembaga yang berdedikasi pada reunifikasi dan mengancam perang atas pelanggaran teritorial “bahkan 0,001 mm”.
(mas)