5 Hal Tentang Putri Thailand yang Calonkan Diri sebagai PM

Sabtu, 09 Februari 2019 - 06:41 WIB
5 Hal Tentang Putri Thailand yang Calonkan Diri sebagai PM
5 Hal Tentang Putri Thailand yang Calonkan Diri sebagai PM
A A A
BANGKOK - Putri Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi, 67, mengejutkan publik Thailand setelah mengumumkan bahwa dia mencalonkan diri sebagai perdana menteri dalam pemilu 24 Maret mendatang. Dia adalah kakak Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, 66.

Sang putri maju melalui Partai Thai Raksa Chart, partai klan politik Shinawatra. Pencalonannya mematahkan tradisi lama Kerajaan Thailand yang menjauhi politik. Raja Maha Vajiralongkorn sendiri menolak pencalonan tersebut dengan menyebutnya sebagai tindakan tidak pantas.

Jika diloloskan Komisi Pemilihan Umum, Putri Ubolratana akan bertarung dengan beberapa kandidat salah satunya Prayut Chan-o-cha, pemimpin junta militer Thailand, yang sama-sama mengumumkan pencalonannya pada Jumat (8/2/2019).

Lahir pada tahun 1951 di Lausanne, Swiss, nama lengkapnya adalah Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi. Politik menjadi dunia baru bagi sang putri. Dia selama ini justru dikenal sebagai bintang televisi.

Berikut lima hal tentang sosok Putri Ubolratna, calon bintang politik baru di negeri Gajah Putih.

1. Tanggalkan Gelar Bangsawan demi Cinta


Pteri Ubolratana melepaskan gelar bangsawan pada 25 Juli 1972, ketika dia menikah dengan pria Amerika Serikat, Peter Jensen, yang dia temui saat kuliah di Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Dia belajar matematika dan bio-kimia di MIT. Menurut Reuters, dia juga memperoleh gelar master di bidang kesehatan masyarakat dari University of California di Los Angeles.

Dia adalah salah satu dari beberapa bangsawan yang terkenal menanggalkan gelar bangsawannya demi cinta. Para bangsawan yang melakukan hal sama antara lain; Raja Edward dari Inggris yang turun takhta untuk menikahi perempuan Amerika Serikat; Wallis Simpson, pada tahun 1936. Putri Mako dari Jepang juga menanggalkan gelar bangsawannya demi menikah dengan seorang pria jelata Kei Komuro.

Puteri Ubolratana tinggal di Amerika Serikat selama 26 tahun hingga 1998. Dia kembali ke Thailand setelah bercerai dengan Jensen.

Dia dan Jensen memiliki tiga anak; Ploypailin Mahidol Jensen, Bhumi Jensen—putranya yang meninggal dalam tsunami Samudra Hindia 2004 pada usia 21 tahun, dan Sirikitiya Mai Jensen.

Ketika dia secara permanen kembali ke Thailand, dia dianugerahi gelar "Tunkramom Ying" yang berarti "Daughter to the Queen Regent" atau "Putri". Dia diperlakukan oleh pejabat sebagai anggota keluarga kerajaan.

2. Aktif Terlibat dalam Pekerjaan Amal


Menurut Kementerian Kebudayaan Thailand, Putri Ubolratana memimpin empat yayasan nirlaba yang di antaranya memperjuangkan kampanye anti-narkoba, dukungan untuk autisme dan membantu orang miskin. Dia juga menyelenggarakan konser remaja.

To Be Number One, sebuah kampanye filantropi dan yayasan anti-narkoba yang ia dirikan pada 2002, bertujuan untuk membantu kaum muda menjauh dari narkoba.

Dalam pidatonya untuk menandai ulang tahun ayahnya pada tahun 2017, dia berkata; "Dalam segala hal yang kita lakukan, kita harus mengabdikan hati kita, pengetahuan kita, setiap bagian dari diri kita sendiri. Bekerja bersama kaum muda (pengguna) narkoba, ada begitu banyak kerumitan di baliknya , tetapi kita harus bekerja keras untuk membantu."

3. Dia Bintang Drama dan Film TV


Tidak seperti saudara kandungnya yang lain, ia memiliki kehadiran yang signifikan di media arus utama.

Penampilan pertamanya di drama televisi adalah pada tahun 2003. Dia muncul di serial televisi Kshatriya dan di Great King Save The Land. Tiga tahun kemudian, ia membintangi serial Anantalai.

Dia juga membintangi film-film Thailand termasuk Where The Miracle Happens (2008)—yang dibuat berdasarkan buku The Short Story Of Mine—dan My Best Bodyguard (2011).

Dia mengatakan kepada The New Paper pada 2008 bahwa dia menolak peran pengganti saat syuting adegan yang menunjukkan rumah sekolah yang terbakar untuk Where The Miracle Happens.

Putri Ubolratanan dikenal sebagai tokoh di industri film Thailand, di mana ia sering terlihat di pemutaran perdana film dan festival film seperti Cannes.

Sang putri juga seorang penyanyi. Dia pernah membawakan lagu tema untuk yayasannya; To Be Number One.

Dia menjadi pembawa acara talk show To Be Number One Variety yang diselenggarakan yayasannya dan Departemen Kesehatan Mental. Acara ini mengudara pada Sabtu malam di stasiun televisi NBT. Pada acara itu, Putri Ubolratana memberikan saran kepada anak-anak muda.

Sebelumnya, dia membawakan acara berjudul Princess Diary di televisi Thailand.

4. Penganggum Singapura


Dia memilih Singapura sebagai negara pertama di Asia yang meluncurkan film pertamanya pada 2008.

Dia mengatakan kepada The Straits Times saat itu itu tentang Singapura yang dia pilih untuk pemutaran film perdana."Karena Singapura sangat dekat dengan negara kita dan itu adalah kota modern yang bergerak maju dengan sangat cepat".

"Karena pekerjaan saya berpusat pada kaum muda dan membantu yang kurang beruntung, saya ingin memulai dengan Singapura, yang memiliki populasi muda dan orang-orang yang berjiwa muda," katanya kala itu.

5. Dia Pengguna Media Sosial yang Aktif


Sang putri adalah pengguna media sosial yang rajin, yang memiliki hampir 100.000 follower di Instagram dengan nama akun @Nichax.

Dia secara berkala mem-posting video dirinya bernyanyi dan menari selama liburan Natal.

Dia juga baru-baru ini mem-posting video makan jajanan dan keluhan lainnya tentang polusi di Bangkok.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3421 seconds (0.1#10.140)