Putri Thailand Mencalonkan Diri Jadi Perdana Menteri

Jum'at, 08 Februari 2019 - 13:25 WIB
Putri Thailand Mencalonkan Diri Jadi Perdana Menteri
Putri Thailand Mencalonkan Diri Jadi Perdana Menteri
A A A
BANGKOK - Putri kerajaan Thailand akan mencalonkan diri sebagai perdana menteri (PM) dalam pemilu yang akan datang. Ia akan berhadapan dengan kepala junta yang berkuasa dan berharap dapat mempertahankan posisinya.

Langkah Putri Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi untuk mencalonkan diri sebagai perdana menteri belum pernah terjadi sebelumnya. Kakak perempuan dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn ini akan menandai langkah menjauh dari tradisi bangsawan negara itu yang tidak mengambil peran dalam politik.

Putri Ubolratana akan mencalonkan diri sebagai kandidat PM untuk partai Thailand Raksa Chart. Partai ini adalah pengikut setia perdana menteri Thailan terguling Thaksin Shinawatra dan berusaha Prayuth Chan-ocha, pemimpin junta militer Thailand, dalam pemilu pada 24 Maret mendatang.

Pemilu ini dipandang oleh banyak orang sebagai pertempuran antara sosok populis dan sekutu Thaksin serta kerajaan-militer. Tetapi pencalonan Putri Ubolratana (67) oleh Partai Raksa Chart dapat menantang dinamika pemilu.

Tidak diketahui apakah pencalonan Putri Ubolratana ini mendapat restu dari Raja Maha Vajiralongkorn. Meskipun menjadi monarki konstitusional sejak 1932, keluarga kerajaan tetap sangat berpengaruh di seluruh negeri.

"Partai telah mencalonkan sang putri sebagai calon tunggalnya. Dia berpengetahuan luas dan sangat cocok," kata Pemimpin Partai Raksa Chart, Preechapol Pongpanich.

"Saya percaya tidak akan ada masalah hukum dalam hal kualifikasinya, tetapi kita harus menunggu Komisi Pemilihan untuk mendukung pencalonannya," imbuhnya seperti dikutip dari Sky News, Jumat (8/2/2019).

Saingannya pemimpin Thailand saat ini, Prayuth Chan-ocha, telah menerima pencalonannya dari Partai Palang Pracharat.

"Saya tidak bermaksud memperluas kekuatan saya, tetapi saya melakukan ini untuk kepentingan negara dan rakyat," ujarnya.

Perempuan kelahiran Swiss, Putri Ubolratana, belajar matematika dan biokimia di Massachusetts Institute of Technology dan dianugerahi gelar master di bidang kesehatan masyarakat dari University of California.

Dia melepaskan gelar kerajaan pada tahun 1972 setelah menikah dengan seorang mahasiswa Amerika. Mereka tinggal di AS selama lebih dari 26 tahun tetapi bercerai pada tahun 1998.

Ia kemudian kembali ke Thailand pada tahun 2001 dan terus melakukan tugas kerajaan tetapi tidak pernah mendapatkan kembali gelar lengkapnya.

Dia juga membintangi beberapa sinetron dan film.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2876 seconds (0.1#10.140)