Kata Erdogan, Lebih dari 1.000 Milisi Hamas Dirawat di RS Turki
loading...
A
A
A
ANKARA - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Senin bahwa lebih dari 1.000 anggota kelompok militan Hamas dirawat di rumah sakit (RS) di seluruh Turki.
Dia menegaskan kembali pendiriannya bahwa Hamas adalah “gerakan perlawanan", bukan organisasi teroris seperti anggapan Israel dan sekutu-sekutu Barat Zionis.
Berbicara dalam konferensi pers usai pembicaraan dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis di Ankara, Erdogan juga mengaku sedih dengan pandangan Yunani yang menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.
Tak lama setelah komentar Erdogan muncul, seorang pejabat Turki—yang enggan disebutkan namanya—mengklarifikasi maksud Erdogan tentang lebih dari 1.000 milisi Hamas yang dirawat di RS Turki.
Menurutnya, presiden bermaksud merujuk pada warga Palestina dari Gaza secara umum, bukan anggota Hamas.
“Presiden Erdogan salah bicara, yang dia maksud adalah 1.000 warga Gaza yang dirawat, bukan anggota Hamas,” kata pejabat Turki tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/5/2024).
Mitsotakis mengatakan Yunani dan Turki tidak dapat menyepakati semua isu terkait perang di Gaza. Namun, kata dia, kedua pihak sepakat bahwa kekerasan harus diakhiri dan gencatan senjata jangka panjang diperlukan.
“Mari kita sepakat untuk tidak setuju,” kata Mitsotakis menanggapi Erdogan.
Erdogan mengatakan kepada Mitsotakis: “Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan antara Ankara dan Athena."
Dia menegaskan kembali pendiriannya bahwa Hamas adalah “gerakan perlawanan", bukan organisasi teroris seperti anggapan Israel dan sekutu-sekutu Barat Zionis.
Berbicara dalam konferensi pers usai pembicaraan dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis di Ankara, Erdogan juga mengaku sedih dengan pandangan Yunani yang menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.
Tak lama setelah komentar Erdogan muncul, seorang pejabat Turki—yang enggan disebutkan namanya—mengklarifikasi maksud Erdogan tentang lebih dari 1.000 milisi Hamas yang dirawat di RS Turki.
Menurutnya, presiden bermaksud merujuk pada warga Palestina dari Gaza secara umum, bukan anggota Hamas.
“Presiden Erdogan salah bicara, yang dia maksud adalah 1.000 warga Gaza yang dirawat, bukan anggota Hamas,” kata pejabat Turki tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/5/2024).
Mitsotakis mengatakan Yunani dan Turki tidak dapat menyepakati semua isu terkait perang di Gaza. Namun, kata dia, kedua pihak sepakat bahwa kekerasan harus diakhiri dan gencatan senjata jangka panjang diperlukan.
“Mari kita sepakat untuk tidak setuju,” kata Mitsotakis menanggapi Erdogan.
Erdogan mengatakan kepada Mitsotakis: “Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan antara Ankara dan Athena."