Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Logo di Sol Sepatu Mirip Lafaz Allah, Nike Picu Kemarahan
Logo di Sol Sepatu Mirip Lafaz Allah, Nike Picu Kemarahan
A
A
A
WASHINGTON - Nike, perusahaan peralatan olaharga ternama yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat (AS), memicu kemarahan dari para pelanggan Muslim. Pemicunya adalah logo di sol sepatu mereka dianggap mirip dengan lafaz "Allah" dalam bahasa Arab.
Seorang pembeli Muslim, Saiqa Noreen, telah memerhatikan tulisan yang ia anggap ofensif. Dia bahkan meluncurkan petisi online yang meminta perusahaan untuk menarik produk sepatu tersebut dari rak-rak toko.
Noreen mengatakan desain logo sepatu Air Max buatan Nike yang digambarkan di sol memiliki kemiripan dengan lafaz "Allah" dalam bahasa Arab. Wanita itu menuduh perusahaan memiliki sikap tidak sopan terhadap Islam. "Keterlaluan untuk membiarkan nama Tuhan dipakai pada sepatu," tulis dia.
"Nike telah menghasilkan sepatu Air Max 270 dengan logo skrip di solnya yang menyerupai lafaz Allah dalam bahasa Arab, yang pasti akan diinjak-injak, ditendang, dan menjadi kotor dengan lumpur atau bahkan kotoran," lanjut Noreen, yang dikutip Russia Today, Selasa (29/1/2019).
"Ini tidak sopan dan sangat menyinggung Muslim dan menghina Islam," imbuh dia.
Foto logo di sol sepatu tersebut telah beredar di media sosial dan memicu kemarahan. "Mengapa Nike menjual sepatu yang jelas-jelas menuliskan 'Allah' dalam bahasa Arab. Tarik sepatu dari penjualan. Menjijikkan dan mengerikan," tulis pengguna Twitter dengan nama akun @Sainon04310732.
Pengguna akun Twitter @19yas82 menulis; @Nike mengapa Anda meletakkan tulisan Arab 'Allah' di bagian bawah sepatu Anda tolong jelaskan."
Sementara itu, pihak perusahaan membantah semua tuduhan bahwa produk mereka menghina komunitas Muslim secara sengaja. Menurut pihak perusahaan, logo tersebut adalah representasi gaya merek dagang Max Air Nike tanpa ada makna agama.
"Nike menghormati semua agama dan kami memerhatikan hal ini dengan serius," kata seorang perwakilan Nike.
“Logo Air Max dirancang untuk menjadi representasi gaya merek dagang Max Air Nike. Ini dimaksudkan untuk mencerminkan merek Air Max saja. Makna atau representasi yang dipersepsikan lainnya tidak disengaja."
Seorang pembeli Muslim, Saiqa Noreen, telah memerhatikan tulisan yang ia anggap ofensif. Dia bahkan meluncurkan petisi online yang meminta perusahaan untuk menarik produk sepatu tersebut dari rak-rak toko.
Noreen mengatakan desain logo sepatu Air Max buatan Nike yang digambarkan di sol memiliki kemiripan dengan lafaz "Allah" dalam bahasa Arab. Wanita itu menuduh perusahaan memiliki sikap tidak sopan terhadap Islam. "Keterlaluan untuk membiarkan nama Tuhan dipakai pada sepatu," tulis dia.
"Nike telah menghasilkan sepatu Air Max 270 dengan logo skrip di solnya yang menyerupai lafaz Allah dalam bahasa Arab, yang pasti akan diinjak-injak, ditendang, dan menjadi kotor dengan lumpur atau bahkan kotoran," lanjut Noreen, yang dikutip Russia Today, Selasa (29/1/2019).
"Ini tidak sopan dan sangat menyinggung Muslim dan menghina Islam," imbuh dia.
Foto logo di sol sepatu tersebut telah beredar di media sosial dan memicu kemarahan. "Mengapa Nike menjual sepatu yang jelas-jelas menuliskan 'Allah' dalam bahasa Arab. Tarik sepatu dari penjualan. Menjijikkan dan mengerikan," tulis pengguna Twitter dengan nama akun @Sainon04310732.
Pengguna akun Twitter @19yas82 menulis; @Nike mengapa Anda meletakkan tulisan Arab 'Allah' di bagian bawah sepatu Anda tolong jelaskan."
Sementara itu, pihak perusahaan membantah semua tuduhan bahwa produk mereka menghina komunitas Muslim secara sengaja. Menurut pihak perusahaan, logo tersebut adalah representasi gaya merek dagang Max Air Nike tanpa ada makna agama.
"Nike menghormati semua agama dan kami memerhatikan hal ini dengan serius," kata seorang perwakilan Nike.
“Logo Air Max dirancang untuk menjadi representasi gaya merek dagang Max Air Nike. Ini dimaksudkan untuk mencerminkan merek Air Max saja. Makna atau representasi yang dipersepsikan lainnya tidak disengaja."
(mas)
Explore More