China Desak AS Batalkan Permintaan Ekstradisi Bos Huawei

Rabu, 23 Januari 2019 - 05:11 WIB
China Desak AS Batalkan Permintaan Ekstradisi Bos Huawei
China Desak AS Batalkan Permintaan Ekstradisi Bos Huawei
A A A
BEIJING - Pemerintah China mendesak Amerika Serikat (AS) untuk membatalkan permintaan agar Kanada mengekstradisi bos keuangan raksasa teknologi Huawei, Meng Wanzhou. Kasus penangkapan Meng oleh Kanada telah merusak hubungan diplomatik Beijing dengan Ottawa.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying mengatakan, kasus Meng Wanzhou berada di luar ordinary. "Dan perjanjian ekstradisi Kanada dengan AS melanggar keselamatan dan hak yang sah serta kepentingan warga negara China," kata Hua.

Hua mengatakan China menuntut agar AS menarik surat perintah penangkapan terhadap Meng."Serta tidak membuat permintaan ekstradisi formal ke pihak Kanada," ujarnya, Selasa (22/1/2019) malam.

Pernyataan Hua muncul setelah lebih dari 100 akademisi dan mantan diplomat menandatangani surat yang menyerukan China untuk membebaskan dua warga Kanada yang ditahan sebagai pembalasan atas penangkapan Meng.

Mereka juga menyimak laporan surat kabar Kanada, Globe and Mail bahwa AS berencana untuk secara resmi meminta ekstradisi Meng untuk menghadapi tuduhan bahwa ia melakukan penipuan dengan menyesatkan bank tentang transaksi bisnis Huawei di Iran.

China telah menahan mantan diplomat Kanada; Michael Kovrig, dan pengusaha Kanada; Michael Spavor, pada 10 Desember dalam upaya nyata untuk menekan Ottawa agar membebaskan Meng. Bos Huawei itu ditangkap aparat keamanan di Kanada pada 1 Desember 2018 atas permintaan pihak berwenang AS.

Meng adalah kepala keuangan Huawei sekaligus putri dari pendiri perusahaan telekomunikasi itu, Ren Zhengfei. Huawei memiliki hubungan dekat dengan militer China dan dianggap sebagai salah satu perusahaan internasional paling sukses di negara itu. Perusahaan tersebut beroperasi di bidang teknologi tinggi, tempat China berharap untuk membangun dominasi global.

Surat yang ditandatangani oleh para akademisi dan mantan diplomat itu mengatakan penangkapan kedua warga Kanada akan menyebabkan ketidakpercayaan yang lebih besar dan melemahkan upaya untuk mengelola perselisihan dan mengidentifikasi kesamaan. "Akibatnya, China dan seluruh dunia akan menjadi lebih buruk," bunyi surat mereka.

Lebih dari 20 diplomat dari tujuh negara dan lebih dari 100 sarjana dan akademisi dari 19 negara menandatangani surat tersebut.

Meng saat ini tinggal di bawah tahanan rumah di rumahnya di Vancouver, sementara kasusnya masih dalam pertimbangan. Sedangkan Kovrig dan Spavor ditahan di penjara China dan belum diberi akses ke pengacara.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4551 seconds (0.1#10.140)