AS Akan Ajukan Permintaan Ekstradisi Bos Huawei

Selasa, 22 Januari 2019 - 13:35 WIB
AS Akan Ajukan Permintaan Ekstradisi Bos Huawei
AS Akan Ajukan Permintaan Ekstradisi Bos Huawei
A A A
OTTAWA - Amerika Serikat (AS) akan melanjutkan upayanya untuk mengekstradisi secara resmi eksekutif Huawei Meng Wanzhou dari Kanada. Hal itu diungkapkan Duta Besar Kanada untuk AS. Langkah ini tentu akan meningkatkan ketegangan dengan China.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Kanada, Globe and Mail, David MacNaughton mengatakan AS telah mengatakan mereka akan meminta Meng diekstradisi. Namun MacNaughton tidak mengatakan kapan permintaan itu akan diajukan. Batas waktu pengajuan adalah 30 Januari, atau 60 hari setelah Meng ditangkap pada 1 Desember lalu di Vancouver.

Dalam wawancara itu, MacNaughton mengatakan ia telah mengeluh kepada AS bahwa Kanada menderita karena aksi balas dendam China terkait penangkapan yang dilakukan atas permintaan AS.

"Kami tidak suka warga negara kami yang dihukum," kata MacNaughton seperti dikutip Reuters dari Globe and Mail, Selasa (22/1/2019).

“(Amerika) adalah orang-orang yang berusaha agar kekuatan penuh hukum Amerika ditentang (Meng) dan kita yang membayar harganya. Warga negara kita," sambungnya.

Meng, putri pendiri Huawei Technologies Co Ltd Ren Zhengfei, ditangkap atas permintaan AS dengan dugaan pelanggaran sanksi terhadap Iran. Ia kemudian dibebaskan dengan jaminan bulan lalu dan dijadwalkan hadir di pengadilan Vancouver pada 6 Februari mendatang.

Hubungan antara China dan Kanada menjadi sangat dingin setelah penangkapan itu. China menahan dua warga Kanada dan menjatuhi hukuman mati seorang pria Kanada yang sebelumnya dinyatakan bersalah atas penyelundupan narkoba.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sebelumnya mengatakan China secara sewenang-wenang menggunakan hukuman mati dan meminta para pemimpin dunia untuk menyampaikan kekhawatiran tentang orang-orang Kanada yang ditahan.

Perusahaan China, pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, mengatakan tidak mengomentari proses hukum yang sedang berlangsung ketika dihubungi oleh Reuters pada hari Selasa. Sedangkan seorang juru bicara Departemen Kehakiman AS mengatakan: "Kami akan berkomentar melalui pengajuan (ekstradisi) kami."

Departemen Kehakiman Kanada tidak segera menanggapi permintaan komentar di luar jam kerja reguler.

Kanada adalah salah satu dari 100 negara di mana AS memiliki perjanjian ekstradisi. Setelah permintaan resmi diterima, pengadilan Kanada harus menentukan dalam waktu 30 hari apakah ada bukti yang cukup untuk mendukung ekstradisi, dan Menteri Kehakiman Kanada harus memberikan perintah formal.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada hari Senin, seorang mantan kepala mata-mata Kanada mengatakan Kanada harus melarang Huawei memasok peralatan untuk jaringan telekomunikasi generasi mendatang, sementara pemerintah Kanada sedang mempelajari implikasi keamanan apa pun.

Beberapa sekutu Kanada seperti AS dan Australia telah memberlakukan pembatasan penggunaan peralatan Huawei, dengan alasan risiko itu digunakan untuk spionase.

Huawei telah berulang kali mengatakan kekhawatiran seperti itu tidak berdasar, sementara duta besar China untuk Kanada pekan lalu mengatakan akan ada dampak jika Ottawa memblokir Huawei.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3913 seconds (0.1#10.140)