Erdogan Bilang Turki Siap Ambil Alih Manbij Suriah

Senin, 21 Januari 2019 - 10:31 WIB
Erdogan Bilang Turki Siap Ambil Alih Manbij Suriah
Erdogan Bilang Turki Siap Ambil Alih Manbij Suriah
A A A
ANKARA - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan militer Turki siap untuk mengambil alih Manbij, Suriah, tempat empat warga Amerika Serikat (AS) tewas dalam pemboman yang diklaim kelompok Islamic State atau ISIS pekan lalu. Komentar itu disampaikan saat dia berbicara via telepon dengan Presiden Donald Trump pada hari Minggu.

Erdogan mengatakan kepada Trump bahwa bom bunuh diri di Manbij adalah tindakan provokatif yang bertujuan memengaruhi keputusan penarikan pasukan AS dari Suriah. Wilayah di sebuah kota di timur laut Suriah itu saat ini dikendalikan oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang bersekutu dengan pasukan Kurdi.

Trump telah mengacaukan tim keamanan nasionalnya sendiri dengan membuat keputusan mengejutkan pada 19 Desember 2018 lalu, yakni memerintahkan penarikan 2.000 tentara AS dari Suriah. Dalam keputusannya itu, dia mengklaim militer Amerika telah mengalahkan kelompok ISIS.

Manbij, yang direbut SDF dari ISIS tahun 2016, telah menjadi titik fokus ketegangan setelah Trump memutuskan untuk menarikan pasukan AS. Padahal, pasukan Amerika secara efektif telah menghalangi Turki untuk menyerang pasukan Kurdi di wilayah itu.

Sementara itu, Gedung Putih mengatakan tidak ada tawaran Erdogan untuk mengambil alih keamanan di Manbij dalam pembicaraan dengan Trump. Namun, menurut Gedung Putih, kedua pemimpin sepakat untuk terus mengejar penyelesaian negosiasi untuk Suriah timur laut yang memenuhi kebutuhan keamanan kedua pihak.

"Presiden Trump menggarisbawahi pentingnya mengalahkan unsur-unsur teroris yang tetap ada di Suriah," kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders.

"Kedua pemimpin sepakat untuk terus mengejar solusi yang dinegosiasikan untuk Suriah timur laut yang mencapai masalah keamanan kita masing-masing. Mereka juga membahas kepentingan bersama mereka dalam memperluas hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan Turki," ujar Sanders, yang dilansir Reuters, Senin (21/1/2019).

Trump sebelumnya telah memperingatkan Turki untuk tidak menyerang Kurdi di Suriah. Dia bahkan mengancam akan menghancurkan ekonomi Ankara jika nekat melakukannya.

Pada pekan lalu, Trump menyarankan untuk menciptakan zona aman, tanpa menjelaskan lebih lanjut. SDF mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya siap untuk membantu menciptakan zona aman, karena kekhawatiran tumbuh bahwa penarikan AS akan memberi Turki kesempatan untuk melakukan serangan baru.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3936 seconds (0.1#10.140)