Polandia Tangkap Karyawan Huawei China atas Tuduhan Mata-mata

Sabtu, 12 Januari 2019 - 00:06 WIB
Polandia Tangkap Karyawan Huawei China atas Tuduhan Mata-mata
Polandia Tangkap Karyawan Huawei China atas Tuduhan Mata-mata
A A A
WARSAWA - Polandia telah menangkap seorang karyawan Huawei, raksasa telekomunikasi China, atas tuduhan mata-mata. Selain itu, seorang mantan pejabat keamanan Polandia juga ditangkap atas tuduhan serupa.

Tuduhan ini dapat memicu kekhawatiran keamanan Barat tentang sepak terjang Huawei.

Namun, pihak juru bicara untuk layanan keamanan Polandia mengatakan kepada Reuters bahwa tuduhan spionase tersebut terkait dengan tindakan individu dan terkait langsung dengan Huawei Technologies Cos Ltd (HWT.UL).

Huawei, produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, menghadapi pengawasan ketat di Barat atas hubungannya dengan pemerintah China. Otoritas Amerika Serikat (AS) menuduh Huawei digunakan oleh Beijing untuk spionase.

Tidak ada bukti terkait tuduhan Amerika Serikat. Perusahaan China itu juga telah berulang kali membantahnya. Kendati demikian, tuduhan itu telah menyebabkan beberapa negara Barat membatasi akses Huawei ke pasar mereka.

Stanislaw Zaryn, juru bicara dinas keamanan Polandia, mengatakan bahwa Badan Keamanan Dalam Negeri (ISA) menahan seorang warga negara China dan seorang mantan pejabat keamanan Polandia pada 8 Januari atas tuduhan mata-mata. Menurutnya, kedua pria itu telah mendengar dakwaan dan akan ditahan selama tiga bulan.

"Masalah ini berkaitan dengan tindakannya, itu tidak ada hubungannya dengan perusahaan tempat dia bekerja," kata Zaryn mengacu pada pria China tersebut, seperti dikutip Reuters, Jumat (11/1/2019).

Sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan karyawan Huawei yang ditangkap bernama Wang Weijing. Dia secara resmi belum dituntut.

Profil LinkedIn milik Wang menunjukkan bahwa dia telah bekerja untuk Huawei divisi Polandia sejak 2011. Dia sebelumnya menjabat sebagai atase untuk Konsul Jenderal China di Gdansk dari 2006-2011.

Wang belum menanggapi permintaan komentar yang diajukan wartawan.

Stasiun televisi Polandia, TVP, mengatakan pria Polandia yang ditangkap adalah mantan perwira ISA. Layanan keamanan telah menggeledah kantor majikannya saat ini, perusahaan telekomunikasi Orange Polska.

Menurut laporan TVP, kantor Huawei di Polandia juga digeledah.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China mengaku sangat prihatin dengan laporan penangkapan karyawan Huawei. Kementerian itu mendesak Polandia untuk menangani kasus Wang secara adil.

Huawei mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya mengetahui situasi tersebut, tetapi belum bersedia berkomentar.

"Huawei mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku di negara tempat ia beroperasi, dan kami mewajibkan setiap karyawan untuk mematuhi hukum dan peraturan di negara tempat mereka tinggal," kata perusahaan itu.

Sedangkan pihak Orange Polska mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa layanan keamanan pada hari Selasa mengumpulkan materi terkait dengan penangkapan seorang karyawannya yang tidak diidentifikasi.

Perusahaan itu mengaku tidak tahu apakah penyelidikan itu terkait dengan pekerjaan profesional karyawannya atau tidak. Orange Polska menegaskan akan terus bekerja sama dengan pihak berwenang.

Huawei telah berada di bawah pengawasan ketat dalam beberapa bulan terakhir karena sejumlah negara seperti Australia, Selandia Baru dan Jepang telah mengikuti langkah AS terhadap perusahaan tersebut, dengan alasan masalah keamanan.

Sebelumnya, pihak berwenang Kanada pada bulan Desember lalu menangkap kepala keuangan Huawei, Meng Wanzhou, atas perintah pihak berwenang AS sebagai bagian dari penyelidikan dugaan pelanggaran sanksi perdagangan AS.

Ewan Lawson, seorang peneliti senior di Royal United Services Institute (RUSI) di London, mengatakan penangkapan di Polandia dapat meningkatkan kekhawatiran Barat.

"Itu menunjuk pada jenis koneksi yang mungkin ada antara perusahaan intelijen negara dan perusahaan swasta China," katanya.

Komisi Eropa telah mengetahui laporan penangkapan karyawan Huawei dan akan menghubungi pihak berwenang Polandia untuk informasi lebih lanjut. Hal itu disampaikan juru bicara Komisi Eropa, Maja Kocijancic, kepada wartawan di Brussels.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3831 seconds (0.1#10.140)