Pakar Angkatan Laut: China Butuh Tiga Kapal Induk

Jum'at, 11 Januari 2019 - 05:54 WIB
Pakar Angkatan Laut: China Butuh Tiga Kapal Induk
Pakar Angkatan Laut: China Butuh Tiga Kapal Induk
A A A
BEIJING - China membutuhkan setidaknya tiga kapal induk untuk melindungi garis pantai yang luas dan kepentingannya di luar negeri. Penilaian itu disampaikan pakar senior angkatan laut China, Komodor Zhang Junshe.

"Negara kami memiliki garis pantai sepanjang 18.000 km. Selain itu, perekonomian kami kelihatan dan minat kami di luar negeri semakin meningkat," kata Zhang, anggota Naval Research Institute.

"Semua ini mengharuskan kita untuk mengirim pasukan militer ke laut yang jauh untuk melindungi (kepentingan-kepentingan ini). Dalam keadaan ini, saya pikir kita memerlukan setidaknya tiga kapal induk. Tentu saja, tergantung pada perkembangan ekonomi, kita dapat secara sah merevisi angka ini ke atas," lanjut dia, yang dikutip Channel NewsAsia, Kamis (10/1/2019) malam.

Pada November, China Daily mengutip kantor berita Xinhua, melaporkan bahwa raksasa Asia itu telah memulai pembangunan kapal induk ketiga. Namun, kementerian pertahanan setempat belum bersedia mengonfirmasi laporan itu.

China saat ini hanya memiliki satu kapal induk yang operasional, Liaoning. Kapal itu merupakan kapal bekas Soviet yang dibangun hampir 30 tahun yang lalu dan ditugaskan pada 2012.

Kapal induk kedua—yang sepenuhnya dibangun oleh China dan hanya dikenal sebagai "Tipe 001A"—diluncurkan setahun yang lalu dan telah menjalani uji coba laut.

Nick Childs, pakar spesialis Angkatan Laut di Dengan hanya satu kapal induk yang beroperasi penuh, China masih jauh tertinggal di belakang Amerika Serikat, yang memiliki 11 kapal induk. Namun, kekuatan Beijing itu setara dengan Rusia, Prancis, India dan Inggris, yang masing-masing memiliki satu kapal induk.

"Sejak Perang Opium pertama pada tahun 1840 hingga berdirinya Republik Rakyat China pada tahun 1949, kami telah menderita 470 serangan laut dari negara-negara Barat atau pun Jepang," imbuh Zhang.

Selama periode itu, Beijing menderita beberapa kekalahan dari Inggris, Jepang dan Prancis yang mengakibatkan kolonisasi wilayah China.

"Kami tidak akan menyerang negara lain, tetapi orang China takut negara mereka akan diserbu lagi, jadi alasan utama kami memperkuat pertahanan kami adalah untuk memastikan keamanan kami," katanya.

Dengan peningkatan kemampuan militernya dalam beberapa tahun terakhir, Beijing berusaha untuk menegaskan klaimnya yang luas terhadap Laut China Selatan dan untuk menghalangi setiap langkah kemerdekaan oleh Taiwan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4038 seconds (0.1#10.140)