Pentagon: Sistem Logistik Militer AS Tidak Cocok untuk Konflik

Kamis, 10 Januari 2019 - 13:18 WIB
Pentagon: Sistem Logistik Militer AS Tidak Cocok untuk Konflik
Pentagon: Sistem Logistik Militer AS Tidak Cocok untuk Konflik
A A A
WASHINGTON - Rantai pasokan Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) telah memburuk dan mereka sekarang membutuhkan modernisasi yang signifikan serta pendanaan pembayar pajak jika Washington ingin berperang dengan Rusia atau China. Begitu bunyi laporan internal Pentagon.

Menurut laporan setebal 29 halaman itu, teknologi seperti Blockchain akan membantu.

"Sejak berakhirnya Perang Dingin, Amerika Serikat tidak memerangi musuh yang mampu mengacaukan rantai pasokan militer dan penyebaran personel dan material," kata laporan Dewan Sains Pertahanan (DSB) yang tidak dirahasiakan.

"Oleh karena itu, perusahaan logistik Pentagon telah menderita kelalaian dan kekurangan dana kronis," catatan laporan itu seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (10/1/2019).

Ketua DSB Craig Fields dalam laporan itu mengatakan mengabaikan sebuah kelalaian telah terbukti sebagai kesalahan. Tanpa menyediakan sumber daya bagi personel militer, pengembangan taktik dan teknologi canggih tidak akan memiliki peluang untuk menjadi masalah.

"Satuan Tugas menemukan kekurangan yang signifikan yang, jika dibiarkan tanpa penanganan, akan membahayakan kemampuan AS untuk memproyeksikan kekuasaan dan mempertahankan perjuangan melawan pesaing strategis," pensiunan Jenderal AS Paul Kern dan Duncan McNabb menulis dalam kata pengantar laporan itu.

"Jaringan militer dan komersial rentan terhadap spionase, manipulasi, dan serangan. Solusi teknologi untuk masalah ini sudah ada, atau akan ada dalam waktu dekat. Departemen Pertahanan harus segera mengadopsinya," kata para jenderal itu.

Menurut laporan itu, kekurangan termasuk insentif yang tidak selaras antara militer dan pangkalan industri serta kelangkaan latihan perang realistis yang secara akurat mencerminkan ancaman dan kemampuan perusahaan logistik bersama.

Kesenjangan lain yang dibutuhkan oleh perusahaan logistik bersama untuk mengisi jaringan informasi logistik.

"Jaringan logistik militer dan komersial berisiko," kata laporan itu, seraya mencatat bahwa musuh telah "mengganggu" sistem informasi logistik komersial.

Bagaimana tepatnya informasi logistik Departemen Pertahanan AS tetap terlindungi? DSB merekomendasikan Kepala Departemen Informasi Departemen Pertahanan AS menerapkan teknologi seperti blockchain dan mengarahkan Badan Sistem Informasi Pertahanan untuk berdiri di atas infrastruktur seperti konsep blockchain.

Infrastruktur ini memungkinkan Departemen Pertahanan untuk mengevaluasi potensi aplikasi cyber ofensif dan defensif dari blockchains dan teknologi database terdistribusi lainnya. Komando Transportasi AS, yang terletak di Pangkalan Udara Scott, Illinois, diarahkan untuk bekerja dengan mitra komersial untuk melakukan pembuktian konsep dengan blockchain.

Diterbitkan pada November 2018, laporan tersebut disiapkan oleh Satuan Tugas DSB untuk Survivable Logistics.

Laporan tersebut tidak memberikan rincian tentang biaya memodernisasi perusahaan logistik.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3462 seconds (0.1#10.140)