Ingin Bicara dengan Iran, AS Disebut Minta Bantuan Ajudan Khamenei

Selasa, 08 Januari 2019 - 12:00 WIB
Ingin Bicara dengan Iran, AS Disebut Minta Bantuan Ajudan Khamenei
Ingin Bicara dengan Iran, AS Disebut Minta Bantuan Ajudan Khamenei
A A A
TEHERAN - Seorang ajudan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengklaim bahwa para pejabat Amerika Serikat (AS) meminta bantuannya agar bisa melakukan pembicaraan dengan pemerintah Teheran. Sang ajudan itu mengaku didekati para pejabat Washington saat berkunjung ke Afghanistan.

Ajudan Khamenei yang membuat klaim itu adalah Ali Shamkhani. Dia merupakan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran.

Shamkhani mengatakan pada pertemuan para pejabat pertahanan dan keamanan internasional di Teheran bahwa para pejabat AS mendekatinya dua kali di Kabul bulan lalu.

Namun, Shamkhani mengaku menolak bujukan para pejabat Washington. Alasannya, AS telah melanggar sejumlah perjanjian internasional."Jadi tidak ada gunanya bernegosiasi dengan mereka," katanya, seperti dikutip Reuters, Selasa (8/1/2019).

Ketegangan antara Teheran dan Washington telah meningkat sejak Mei lalu, ketika Presiden AS Donald Trump menarik Washington keluar diri dari kesepakatan nuklir 2015 antara Teheran dan enam kekuatan dunia (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China). Sejak itu, Washington memberlakukan kembali sanksi terhadap Republik Islam yang telah dicabut berdasarkan perjanjian itu.

Para pejabat AS belum bersedia mengomentari klaim Shamkhani.

Trump sendiri baru-baru ini mengatakan bahwa dia akan senang jika bisa bernegosiasi dengan Teheran. "(Namun) para pemimpin Iran belum siap, saya tidak berpikir (untuk bernegosiasi). Tetapi mereka akan melakukannya," kata Trump saat itu.

Pada tahun 2001, Iran bekerja sama dengan AS untuk membantu mendirikan pemerintah baru Afghanistan untuk menggantikan Taliban yang telah digulingkan oleh invasi militer pimpinan AS setelah serangan 11 September 2001 oleh al-Qaeda di kota-kota AS.

Shamkhani berada di Kabul bulan lalu untuk melakukan pembicaraan dengan Taliban untuk membantu mengatasi masalah keamanan di Afghanistan. Dia mengatakan pemerintah Kabul telah mengetahui perundingan tersebut.

Iran telah lama memiliki hubungan dekat dengan komunitas-komunitas Syiah di Afghanistan, yang para milisinya telah berjuang melawan kelompok bersenjata Taliban.

Namun, Washington menuduh Iran berusaha memperluas pengaruhnya di Afghanistan barat dengan memberikan pelatihan militer, pembiayaan dan senjata kepada Taliban. Tuduhan itu telah dibantah rezim Teheran.

Klaim Shamkhani muncul beberapa hari setelah para pejabat AS dan Taliban dilaporkan melakukan pembicaraan tentang proposal gencatan senjata di Afghanistan dan penarikan pasukan asing dari negara konflik itu di masa depan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3766 seconds (0.1#10.140)