Trump Belum Perintahkan Pentagon Tarik Pasukan dari Afghanistan

Minggu, 30 Desember 2018 - 08:32 WIB
Trump Belum Perintahkan Pentagon Tarik Pasukan dari Afghanistan
Trump Belum Perintahkan Pentagon Tarik Pasukan dari Afghanistan
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, belum memerintahkan Pentagon untuk menarik pasukan dari Afghanistan. Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh seorang juru bicara Gedung Putih.

"Presiden belum membuat keputusan untuk menarik kehadiran militer AS di Afghanistan dan dia belum memerintahkan Departemen Pertahanan untuk memulai proses penarikan personel AS dari Afghanistan," kata Garrett Marquis, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (30/12/2018).

Pernyataan ini bertentangan dengan laporan minggu lalu di mana Trump mengarahkan militer untuk menarik 7.000 tentara AS dari konflik yang telah lama dikritiknya.

Saat ini ada lebih dari 14.000 tentara AS di Afghanistan, terutama untuk memberi saran dan membantu Pasukan Keamanan Afghanistan dalam perang melawan al-Qaeda dan kelompok-kelompok militan lainnya.

Trump telah lama mengkritik perang 17 tahun di Afghanistan, konflik militer terpanjang dalam sejarah AS dan satu yang telah menelan korban sekitar 2.300 jiwa Amerika. Trump sempat enggan menyetujui permintaan penasihat militernya untuk mengizinkan sekitar 4.000 tentara dikirim ke negara itu tahun lalu.

Sejak pasukan Amerika pertama kali tiba di Afghanistan setelah serangan teror 11 September 2001, AS telah mengalokasikan sekitar USD126 miliar untuk bantuan dan rekonstruksi, termasuk USD78 miliar untuk keamanan, menurut laporan bulan Juli dari pengawas Pentagon. Namun keberadaan dan uang AS belum mencegah kondisi di negara itu memburuk.

Keputusan untuk menarik pasukan datang ketika AS mencoba menengahi pembicaraan yang bertujuan membawa perdamaian yang lebih langgeng ke Afghanistan. Para pejabat Amerika mengadakan pembicaraan dengan perwakilan Taliban di Uni Emirat Arab pekan lalu, diikuti oleh para pejabat dari Arab Saudi, Pakistan, dan AS.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5333 seconds (0.1#10.140)