Politisi Israel Puji China Tahan Kelompok Muslim Uighur di Kamp

Sabtu, 22 Desember 2018 - 13:53 WIB
Politisi Israel Puji China Tahan Kelompok Muslim Uighur di Kamp
Politisi Israel Puji China Tahan Kelompok Muslim Uighur di Kamp
A A A
TEL AVIV - Seorang politisi anggota parlemen Israel memuji tindakan China yang menahan kelompok minoritas Muslim Uighur di kamp-kamp yang menurut Beijing merupakan kamp "pendidikan ulang". Dia menyarankan Tel Aviv meniru langkah tersebut.

Orean Hazan anggota parlemen dari Partai Likud mengatakan kamp-kamp penahanan bagi para Muslim Uighur itu sebagai alat China untuk memerangi teror.

"Menghancurkan rumah-rumah, Pengadilan Tinggi mencegahnya. Mendeportasi keluarga, itu sudah," tulis Hazan di Twitter, merujuk pada upaya pemerintah Israel untuk menghukum keluarga individu yang dihukum karena kasus terorisme.

"Kemudian datang orang China dan tampaknya menemukan garis hukum yang tepat untuk memerangi terorisme, karena saya yakin tidak ada konvensi, bahkan di Jenewa, yang pada tahun 2018 keberatan dengan pendidikan yang layak. Saya (dukung) untuk itu," lanjut dia, seperti dikutip Haaretz, Sabtu (22/12/2018).

Hazan baru-baru ini kembali berpartisipasi dalam sesi Knesset (parlemen Israel) setelah penangguhan enam bulan.

Anggota parlemen yang kontroversial itu baru-baru ini menyalahkan penyiar berita Israel etnik Arab; Lucy Aharish, yang menikah dengan aktor Yahudi, Tzachi Halevy.

Menurut kelompok-kelompok HAM, sekitar 1 juta orang, kebanyakan dari mereka adalah minoritas Muslim Uighur, ditahan di kamp-kamp di Xinjiang, China barat laut.

Seorang mantan tahanan yang berbicara dengan The Associated Press menggambarkan kamp-kamp interniran sebagai fasilitas yang diawasi oleh penjaga bersenjata di mana para warga Muslim dipaksa untuk mengingkari kepercayaan agama mereka. Para tahanan juga dipaksa mengkritik diri mereka sendiri dan orang-orang yang mereka cintai serta dipaksa berterima kasih kepada Partai Komunis China.

Namun, pemerintah China membantah ada kamp-kamp interniran seperti yang dilaporkan. Menurut pemerintah, para penjahat yang terlibat dalam pelanggaran ringan dikirim ke pusat pelatihan kerja dan pendidikan kejuruan untuk membantu rehabilitasi dan reintegrasi mereka ke dalam masyarakat.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3816 seconds (0.1#10.140)