Rusia Usulkan Resolusi PBB untuk Pertahankan Perjanjian INF

Minggu, 16 Desember 2018 - 10:14 WIB
Rusia Usulkan Resolusi PBB untuk Pertahankan Perjanjian INF
Rusia Usulkan Resolusi PBB untuk Pertahankan Perjanjian INF
A A A
NEW YORK - Rusia telah mengajukan rancangan resolusi ke Majelis Umum PBB untuk mempertahankan Traktat Nuklir Jarak Menengah (INF). Usul resolusi ini diajukan seiring keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menarik diri dari perjanjian yang ditandatangan jelang hari-hari terakhir perlombaan senjata Perang Dingin.

"Tindakan sepihak oleh AS secara efektif mengaktifkan prosedur menangguhkan partisipasi mereka dalam perjanjian, langkah yang tidak dibayangkan dalam perjanjian ini, menempatkan masa depan Perjanjian INF dalam bahaya," kata misi Rusia untuk PBB dalam pernyataannya seperti dikutip dari CNN, Minggu (16/12/2018).

Rusia memperingatkan bahwa penghentian perjanjian itu dapat secara serius melemahkan mekanisme Penghancuran Senjata Pemusnah Massal (WMD) non-proliferasi serta mekanisme kontrol senjata dan menyerukan untuk mempertahankannya.

"Dalam hal ini, Federasi Rusia menyerahkan kepada Majelis Umum PBB pada 14 Desember rancangan resolusi untuk mendukung mempertahankan dan mengamati Perjanjian INF yang menyerukan pada semua pihak untuk memenuhi kewajiban mereka dalam kerangka Perjanjian ini dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pemenuhan komitmen yang diasumsikan," kata Fyodor Strzhizhovsky, juru bicara Misi Rusia kepada PBB.

Presiden Donald Trump mengumumkan pada bulan Oktober bahwa AS keluar dari perjanjian yang telah berusia puluhan tahun. Trump mengatakan Rusia telah melanggar perjanjian itu selama bertahun-tahun.

"Kami tidak akan membiarkan mereka melanggar perjanjian nuklir dan pergi keluar dan membuat senjata dan kami tidak diizinkan," kata Trump kepada wartawan.

Departemen Luar Negeri AS telah menuduh Rusia memproduksi dan mengeluarkan kemampuan ofensif baru yang dilarang oleh Perjanjian INF.

Perjanjian itu, yang ditandatangani pada Desember 1987 oleh mantan Presiden Ronald Reagan dan mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev, memaksa kedua negara untuk melenyapkan rudal balistik dan rudal yang diluncurkan dengan jarak antara 300 hingga 3.400 mil.

Banyak analis khawatir penarikan AS dari perjanjian akan membuka pintu untuk perlombaan senjata.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3492 seconds (0.1#10.140)