Operasi di Lebanon, Delegasi Militer Israel Akan Sambangi Rusia

Selasa, 11 Desember 2018 - 13:13 WIB
Operasi di Lebanon, Delegasi Militer Israel Akan Sambangi Rusia
Operasi di Lebanon, Delegasi Militer Israel Akan Sambangi Rusia
A A A
TEL AVIV - Sebuah delegasi tentara Israel akan terbang menuju Moskow guna memberikan penjelasan mengenai operasi untuk menghancurkan terowongan Hizbullah dari Lebanon.

"Sebuah delegasi tentara Israel yang terdiri dari perwira senior dan dipimpin oleh kepala operasi militer, Jenderal Aharon Haliva, akan terbang ke Moskow pada hari Selasa (11/12/2018)," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.

"Selama kunjungan itu, delegasi akan menjelaskan kepada rekan-rekan mereka di Rusia tentang Operasi Northern Shield dan masalah operasional lainnya," sambung pernyataan itu seperti disitat dari Arab News.

Pengumuman itu muncul setelah panggilan telepon antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Israel pada Rabu lalu meluncurkan operasi - yang dijuluki Northern Shield - yang bertujuan untuk menghancurkan dugaan "terowongan" Hizbullah yang menyusup ke wilayahnya dari Lebanon.

Baca Juga: Militer Israel Luncurkan Operasi untuk Hancurkan Terowongan Hizbullah

Hubungan antara Israel dan Rusia telah tegang sejak jatuhnya salah satu pesawat transportasi Moskow pada 17 September lalu oleh rudal Suriah yang menewaskan 15 tentaranya.

Moskow menyematkan tanggung jawab atas insiden kepada Israel, mengatakan jet tempurnya menggunakan pesawat Rusia yang lebih besar untuk berlindung, sebuah tuduhan yang Israel bantah.

Rusia kemudian meningkatkan pertahanan udara Suriah dengan pengiriman sistem S-300.

Kremlin mengatakan pada hari Sabtu bahwa Netanyahu telah menelepon Putin untuk membahas operasi terhadap dugaan terowongan Hizbullah.

Selama pembicaraan, Putin menekankan kebutuhan untuk memastikan stabilitas di sepanjang garis pemisah antara Israel dan Lebanon, menurut kedutaan Rusia di Israel.

Netanyahu pada bagiannya menegaskan kembali kebijakan Israel untuk mencegah pembentukan kehadiran Iran di Suriah dan untuk bertindak melawan agresi Iran dan Hizbullah.

Israel menduduki sejumlah bagian di Lebanon selama 22 tahun hingga tahun 2000, dan gerakan Hizbullah yang didukung Iran mengklaim pujian atas penarikannya menyusul serangan gerilya yang gigih.

Kedua negara secara teknis masih berperang tetapi wilayah perbatasan tetap relatif tenang dalam beberapa tahun terakhir.

Rusia bertempur di sisi yang sama dengan Iran dan Hizbullah untuk mendukung Presiden Bashar Assad di Suriah.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4251 seconds (0.1#10.140)