Takut Demo Rusuh Lagi, Prancis Tutup Menara Eiffel

Jum'at, 07 Desember 2018 - 10:23 WIB
Takut Demo Rusuh Lagi, Prancis Tutup Menara Eiffel
Takut Demo Rusuh Lagi, Prancis Tutup Menara Eiffel
A A A
PARIS - Otoritas Prancis akan menutup Menara Eiffel dan tempat-tempat wisata lainnya setelah demonstran "Yellow Vest (Rompi Kuning)" menyerukan demo akhir pekan keempat. Penutupan dilakukan karena takut kerusuhan akan pecah lagi dalam demo yang akan digelar.

Pasukan keamanan telah disiapkan lebih banyak untuk mencegah gelombang protes kekerasan terbaru di Ibu Kota Prancis, Paris, Sabtu (8/12/2018) besok.

Massa "Rompi Kuning" melalui media sosial menyerukan demo "Act IV" atau protes akhir pekan keempat. Demo yang dimulai tiga pekan lalu ini menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif listrik dan harga gas.

Perdana Menteri Edouard Philippe mengatakan 89.000 polisi nasional akan dikerahkan untuk mencegah terulangnya kekacauan pada Sabtu pekan lalu di seluruh negeri dan khususnya di Paris. Pada pekan lalu, para perusuh membakar mobil dan menjarah toko-toko dari bulevar Champs Elysees yang terkenal.

Berbicara di stasiun televisi Prancis, TF1, Philippe mengatakan 8.000 polisi akan dimobilisasi di Paris."Lebih banyak daripada akhir pekan lalu," katanya, dikutip Reuters, Jumat (7/12/2018).

Par polisi yang siap dikerahkan di Paris dilengkapi dengan selusin kendaraan lapis baja. Pemandangan ini merupakan yang pertama di wilayah perkotaan Perancis sejak tahun 2005.

"Kami menghadapi orang-orang yang tidak datang untuk memprotes, tetapi untuk menghancurkan," kata Philippe, mengkritik aksi rusuh para demonstran.

Dia menolak desakan untuk mengundurkan diri di tengah kerusuhan terburuk di Paris sejak 1968. Dia juga mencatat bahwa majelis rendah parlemen telah menyetujui langkah pemerintah Prancis untuk memulihkan tarif pajak gas terbaru, yang jadi alasan demonstran "Rompi Kuning" beraksi.

Philippe mengatakan kepada Senat Prancis bahwa dia terbuka terhadap langkah-langkah baru untuk membantu pekerja dengan upah terendah. Sedangkan Menteri Keuangan Bruno Le Maire mengatakan dia siap untuk mempercepat pemotongan pajak untuk rumah tangga dan bahwa dia ingin memberikan bonus bebas pajak bagi pekerja.

“Saya siap untuk melihat semua langkah yang akan membantu menaikkan gaji mereka yang menerima upah minimum tanpa merusak daya saing dan bisnis kami secara berlebihan,” kata Philippe di hadapan para Senator.

Philippe mengatakan negara akan melakukan segalanya untuk menjaga ketertiban. Setidaknya empat pertandingan sepak bola divisi pertama telah dibatalkan dan beberapa museum termasuk Louvre dan Menara Eiffel, diminta untuk ditutup

"Kita tidak bisa mengambil risiko ketika kita tahu ada ancaman," kata Menteri Kebudayaan Franck Riester kepada radio RTL. Menurutnya, kelompok sayap kanan dan kiri berencana untuk membajak demonstrasi massa "Rompi Kuning" demi kepentingan mereka.

Dia mengatakan museum Louvre, museum Orsay, dua opera, dan Grand Palais berada di antara situs-situs yang akan ditutup.

Operator situs SETE mengonfiormasi bahwa Menara Eiffel akan ditutup pada hari Sabtu karena protes. Operator memperingatkan bahwa pihaknya tidak dapat memastikan keamanan bagi pengunjung.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4563 seconds (0.1#10.140)