Jenderal Moskow Sebut Barat Paksa Rusia Perkuat Kekuatan Militer

Kamis, 06 Desember 2018 - 23:19 WIB
Jenderal Moskow Sebut Barat Paksa Rusia Perkuat Kekuatan Militer
Jenderal Moskow Sebut Barat Paksa Rusia Perkuat Kekuatan Militer
A A A
MOSKOW - Kepala Staf Umum Pasukan Bersenjata Rusia, Valery Gerasimov menuturkan, penumpukan militer Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah memaksa Rusia meningkatkan potensi tempurnya untuk menjamin keamanannya.

"Salah satu faktor destruktif utama yang menyulitkan situasi internasional adalah kegiatan AS yang bertujuan mempertahankan peran dominannya di dunia dan tidak menyingkirkan negara-negara lain dari persaingan," kata Gerasimov.

"Untuk tujuan ini bahwa Washington dan sekutunya mengambil langkah-langkah yang komprehensif dan terpadu untuk menahan Rusia dan mendiskreditkan perannya dalam urusan internasional," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Xinhua pada Kamis (6/12).

Dia menuturkan, pada 2018, Rusia memusatkan upaya untuk mempertahankan tingkat kesiapan tempur yang tinggi dari kekuatan nuklir dan non-nuklir strategisnya, membangun sistem pertahanan aerospace berlapis, dan meningkatkan pelatihan pasukan dan sistem kontrolnya.

Gerasimov menyebut sebagai tanggapan terhadap penumpukan sistem pertahanan rudal global AS, Rusia telah meningkatkan kemampuan tempur dari kekuatan nuklir strategis berbasis darat dan terus mempersenjatai mereka dengan rudal Yars yang mampu mengatasi sistem pertahanan rudal..

"Militer kami juga menerima rudal jelajah Avangard dan berhasil menguji rudal balistik antar benua, Sarmat," ungkap Gerasimov.

"Pasukan Angkatan Laut strategis Rusia telah menerima kapal selam baru dengan rudal balistik yang mampu menembus sistem pertahanan rudal, dan kekuatan udara strategis telah memperbaharui jet tempur mereka dan melengkapi mereka dengan senjata modern. Namun, Rusia tidak terlibat dalam perlombaan senjata yang menghancurkan," ucapnya.

Dia menambahkan Rusia telah membatasi pembiayaan angkatan bersenjatanya menjadi sekitar USD 50 miliar dalam setahun selama beberapa tahun terakhir, jauh lebih sedikit daripada anggaran militer AS.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4007 seconds (0.1#10.140)