3 Doa Malaikat Jibril yang Diaminkan Rasulullah SAW

Senin, 15 April 2024 - 07:42 WIB
loading...
3 Doa Malaikat Jibril yang Diaminkan Rasulullah SAW
Ada tiga doa malaikat Jibril yang ternyata diaminkan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Namun 3 doa Malaikat Jibril ‘alaihissalam ini, merupakan doa keburukan terhadap tiga golongan. Foto ilustrasi/ist
A A A
Ada tiga doa malaikat Jibril yang ternyata diaminkan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Namun 3 doa Malaikat Jibril ‘alaihissalam ini, merupakan doa keburukan terhadap tiga golongan, yakni pertama, orang yang tidak memanfaatkan bulan Ramadan dengan sebaik mungkin. Kedua, orang yang durhaka kepada orang tuanya. Ketiga, orang yang tidak berselawat kepada Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam saat mendengar namanya disebut.

Doa malaikat Jibril ini tercantum dalam hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaiamana diriwayatkan oleh imam al-Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad hadits

Sebuah Hadis shahih dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu mengemukakan tiga doa Malaikat Jibril yang diaminkan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam tersebut. Berikut keterangan Hadisnya:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم رَقِيَ الْمِنْبَرَ، فَقَالَ: ” آمِينَ، آمِينَ، آمِينَ“، فَقِيلَ لَهُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا كُنْتَ تَصْنَعُ هَذَا؟ ! فَقَالَ: ” قَالَ لِي جِبْرِيلُ: أَرْغَمَ اللَّهُ أَنْفَ عَبْدٍ أَوْ بَعُدَ دَخَلَ رَمَضَانَ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ، فَقُلْتُ: آمِينَ.ثُمَّ قَالَ: رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ أَوْ بَعُدَ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا لَمْ يُدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، فَقُلْتُ: آمِينَ .ثُمَّ قَالَ: رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ أَوْ بَعُدَ، ذُكِرْتَ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ، فَقُلْتُ: آمِينَ


Artinya: "Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (SAW) naik mimbar dan beliau bersabda, "Aamin, Aamin, Aamin." Ditanyakan kepada beliau, "Wahai Rasulullah, apa yang membuatmu mengatakan seperti itu?" Beliau bersabda: " Jibril berkata kepadaku, 'Semoga Allah menghinakan seorang hamba yang setelah memasuki Ramadhan, Allah belum mengampuni dirinya." Maka aku katakan, "Aamin." Kemudian Jibril berkata: "Terhinalah seorang hamba yang mendapati kedua orang tuanya masih hidup atau salah satu dari keduanya akan tetapi tidak dapat membuatnya masuk surga." Maka aku katakan, "Amin." Kemudian Jibriil berkata, "Terhinalah seorang hamba ketika namamu disebut di sisinya, ia tidak berselawat kepadamu." Maka aku katakan, "Amin."

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Al-Bukhari, Al-Baihaqi dan Ath-Thabarani. Hadis ini mengajarkan betapa berharganya bulan Ramadan sehingga umat muslim tidak boleh menyia-nyiakannya.

Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad (wafat 1132 H) dalam Kitab An-Nashoihud Diniyah menerangkan, perkataan Jibril "barangsiapa mendapati Ramadan, namun dosanya tidak diampuni, semoga Allah menjauhinya". Hal itu disebabkan kemudahan sebab-sebab ampunan di bulan Ramadan lebih banyak daripada di bulan-bulan lainnya.

Sedangkan doa kedua, yakni sangat merugi yaitu mereka yang durhaka kepada orang tuanya. Wujud kedurhakaan ini bisa dengan tidak menghormati mereka. Tidak tunduk, tidak sopan, tidak santun, tidak berhias diri dengan akhlaq yang baik dalam bermuamalah dengan mereka. Tidak melakukan hal-hal yang menjadi kewajiban sebagai seorang anak. Tidak memberikan hak-hak yang semestinya mereka dapatkan.

Dan segala hal buruk lainnya yang tidak diperkenankan untuk dilakukan oleh anak terhadap orangtuanya.
Di balik kerugian yang akan menimpa siapa saja yang tidak berbakti kepada orangtua, Allah subhanahu wata’ala dengan Kemahaadilan-Nya akan mencurahkan berbagai keubaikan bagi mereka yang berbuat baik kepada orangtuanya.

Balasan terbaik adalah keridhaan-Nya. Bukankah keridhaan Allah berada pada keridaan orangtua? Adakah ganjaran yang lebih baik yang diharapkan para hamba daripada keridhaan-Nya semata?

Doa ketiga, atau golongan ketiga yang jauh dari kebaikan adalah mereka yang enggan berselawat saat mendengar nama Nabi disebut. Padahal Allah subhanahu wata’ala dan para malaikat senantiasa berselawat kepada baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Bukankah salah satu ganjaran terbaik dari berselawat adalah memperoleh syafaat Nabi SAW di hari kiamat nanti?


Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1579 seconds (0.1#10.140)