Serangan Jantung akibat Alarm Palsu Rudal, Pria Hawaii Gugat Negara

Kamis, 29 November 2018 - 01:33 WIB
Serangan Jantung akibat Alarm Palsu Rudal, Pria Hawaii Gugat Negara
Serangan Jantung akibat Alarm Palsu Rudal, Pria Hawaii Gugat Negara
A A A
HONOLULU - Seorang pria Hawaii mengklaim menderita serangan jantung gara-gara peringatan palsu yang dikeluarkan alarm rudal balistik. Hal itulah yang membuatnya menggugat negara bagian Amerika Serikat (AS) tersebut.

Peringatan palsu dikirim ke ponsel-ponsel warga Hawaii pada 13 Januari. Peringatan itu berbunyi ada rudal yang sedang menuju ke Hawaii dan menyebabkan kepanikan massal. Otoritas Hawaii butuh 38 menit untuk merevisi peringatan yang tidak terbukti tersebut.

Pria yang menderita serangan jantung itu bernama James Sean Shields. Dia dan pasangannya, Brenda Reichel, mendaftarkan gugatan di pengadilan pada hari Selasa.

Mereka tercatat sebagai warga Hawaii Kai, Honolulu, Hawaii. Keduanya menerima peringatan yang berbunyi; "Ancaman rudal balistik ke Hawaii. Segera cari tempat tinggal. Ini bukan latihan."

Dalam dokumen gugatan disebutkan mereka saat itu sedang dalam perjalanan ke daerah Pantai Sandy di Oahu. Mereka memutuskan bahwa jika mereka akan mati, mereka harus bersama di pantai.

"Kedua penggugat percaya bahwa pesan ini benar dan sangat ketakutan dan berpikir bahwa mereka akan mati," bunyi dokumen gugatan tersebut, yang dikutip dari NBC News, Kamis (29/11/2018).

Putra Reichel, seorang anggota Garda Nasional Angkatan Darat Hawaii, juga menelepon pasangan itu untuk memberi tahu mereka bahwa dia yakin peringatan itu nyata.

"Sekitar pukul 08.15 pagi waktu setempat, pasangan itu tiba di pantai dan mulai menelepon orang-orang terkasih. Sudah sekitar waktu ini Shield mulai merasakan luka yang hebat dan menyakitkan di daerah dadanya," lanjut dokumen gugatan.

Dokumen itu menambahkan, sekitar pukul 09.30 pagi, pasangan itu tiba di Straub Medical Centre di mana Shields menderita serangan jantung dan harus menerima CPR, defibrilasi dan pembedahan yang dapat menyelamatkan hidup, sesuai dengan keluhan.

Ketika pasangan itu menjalani perawatan medis, mereka tidak menyadari peringatan kedua telah dikirim oleh Badan Manajemen Darurat setempat yang menyatakan peringatan pertama adalah alarm palsu.

Gugatan itu menyebutkan pejabat dan mantan pejabat negara bagian Hawaii yang masuk dalam daftar tergugat. Vern T. Miyagi, mantan administrator Badan Manajemen Keadaan Darurat Hawaii dan 10 pegawai di negara bagian Hawaii berada di antara dalam daftar tergugat.

Pengacara Shields dan Reichel belum bersedia menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Gugatan didaftarkan beberapa hari setelah inspektur jenderal Departemen Keamanan Dalam Negeri merekomendasikan perubahan terhadap sistem peringatan darurat wilayah itu sehubungan dengan kesalahan yang dibuat dengan peringatan palsu rudal Hawaii.

Peringatan rudal itu dikeluarkan ketika Korea Utara, yang saat itu berseteru dengan Amerika Serikat (AS), mengumbar ancaman.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4798 seconds (0.1#10.140)