Iran Diyakini Akan Penuh Perhitungan dalam Serangan ke Israel

Jum'at, 12 April 2024 - 21:21 WIB
loading...
Iran Diyakini Akan Penuh Perhitungan dalam Serangan ke Israel
Iran diyakini memiliki banyak perhitungan dalam perang melawan Israel. Foto/AP
A A A
GAZA - AS mengharapkan Iran untuk meredakan pembalasannya atas serangan udara Israel terhadap konsulatnya di Damaskus karena takut Washington akan membalasnya. Itu diungkapkan beberapa sumber kepada Politico.

Pemerintah AS yakin tanggapan Iran terhadap insiden 1 April akan “lebih besar dari biasanya,” namun tidak cukup besar untuk memicu reaksi dari Washington. Politico mengutip dua pejabat Amerika yang tidak mau disebutkan namanya.

“Kita masih dalam tahap itu,” kata salah satu sumber. Sumber tersebut menambahkan bahwa Iran “berusaha untuk mengkalibrasinya, sehingga pada dasarnya mereka tidak bertindak berlebihan.”

Namun sumber tersebut mengakui bahwa mereka tidak yakin apakah tindakan Teheran masih dapat memicu reaksi Amerika.

Serangan Israel terhadap misi diplomatik Teheran di Suriah menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), termasuk dua jenderal. Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei minggu ini menyatakan bahwa Israel “harus dan akan dihukum.”



Laporan-laporan di media Barat menggambarkan tanggapan Iran akan segera terjadi selama hampir dua minggu ini, sementara beberapa pihak berpendapat bahwa Teheran sedang menunggu bulan suci Ramadhan berakhir.

Pernyataan Khamenei muncul pada hari Rabu ketika masyarakat Iran merayakan Idulfitri, hari ketika bulan puasa Islam berakhir. Politico mengatakan Terran kemungkinan akan melakukan tindakannya akhir pekan ini dalam bentuk serangan drone dan rudal.

Kedutaan Besar AS di Israel mengeluarkan peringatan kepada warganya pada hari Kamis, menyebut lingkungan keamanan “rumit” dan tidak dapat diprediksi. Warga Amerika didesak untuk menghindari pertemuan besar dan tempat-tempat dengan banyak polisi.

Staf diplomatik dan keluarga mereka dilarang melakukan perjalanan pribadi ke luar wilayah Tel Aviv, Yerusalem, dan Be’er Sheva, kata pemberitahuan itu. Larangan bagi pegawai pemerintah AS untuk mengunjungi Kota Tua Yerusalem dan Tepi Barat mungkin dilakukan tanpa pemberitahuan, kedutaan memperingatkan.

(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0798 seconds (0.1#10.140)