Kembangkan Laser Penembak Jatuh Rudal, Pentagon Butuh Banyak Uang

Kamis, 15 November 2018 - 03:23 WIB
Kembangkan Laser Penembak Jatuh Rudal, Pentagon Butuh Banyak Uang
Kembangkan Laser Penembak Jatuh Rudal, Pentagon Butuh Banyak Uang
A A A
WASHINGTON - Pentagon Amerika Serikat (AS) menginginkan lebih banyak uang untuk mengembangkan laser yang lebih kuat, microwave beams dan senjata directed-energy lainnya untuk menembak jatuh drone dan rudal. Keinginan itu disampaikan insinyur senjata Pentagon.

Wakil Menteri Pertahanan untuk Penelitian dan Teknik Michael Griffin mengatakan di Center for Strategic International Studies (CSIS) di Washington, DC, mengungkap ambisi Pentagon tersebut.

"Anda akan melihat, dalam anggaran yang akan datang untuk pertahanan rudal, penekanan baru pada skala laser (artinya meningkatkan kekuatan laser) di beberapa teknologi," kata Griffin, yang dikutip dari Defense One, Kamis (15/11/2018).

Data yang dirilis National Defense Magazine pada akhir bulan lalu menyatakan pengeluaran Pentagon atau Departemen Pertahanan pada senjata directed-energy telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari dua kali lipat sejak 2017 menjadi USD1,1 miliar.

Griffin, yang menjabat Wakil Menteri Pertahanan pada Februari tahun ini, membawa antusiasme untuk laser dan satelit dari NASA, badan antariksa AS.

Mantan administrator NASA itu sebelumnya telah melontarkan gagasan menembakkan balok partikel netral dari satelit untuk menonaktifkan misil musuh sesaat setelah peluncuran.

Pada hari Selasa lalu, dia membahas lebih detail tentang seberapa cepat teknologi laser berkembang.

“Dalam satuan satu atau dua, kami dapat menggulirkan puluhan kilowatt. Itu dalam faktor dua atau tiga yang berguna di medan perang, pesawat atau kapal, misalnya, untuk mengambil gerombolan drone musuh," katanya.

"Menurut pendapat saya, kita tidak lebih dari beberapa tahun lagi akan memiliki senjata laser dari utilitas militer," paparnya.

Meskipun proyek senjata laser kuat itu berada dalam jangkauan Pentagon, para pejabat militer AS telah menegaskan bahwa mereka tidak terburu-buru masuk dalam produksi.

"Gagasan bahwa kita bisa tiba-tiba mendapatkan lebih banyak lagi pengembangan teknologi dan kematangan teknologi yang terjadi tanpa uang tambahan, saya kira, adalah fantasi," kata Andrew Hunter, direktur kelompok prakarsa industri pertahanan di CSIS.

"Jika teknologi sudah matang, saya pikir kita bisa menggabungkannya ke dalam sistem dengan cara yang lebih ramping dengan bekerja pada proses kami," ujar Hunter.

"Tapi saya agak khawatir orang-orang mulai berpikir bahwa hanya ada proses jawaban atas fakta bahwa kami belum memasukkan cukup uang ke dalam penelitian dan pengembangan."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4415 seconds (0.1#10.140)