Apakah Lesi Flu Singapura Membekas seperti Cacar Air?

Kamis, 04 April 2024 - 15:31 WIB
loading...
Apakah Lesi Flu Singapura Membekas seperti Cacar Air?
Apakah lesi bekas flu Singapura bisa hilang atau membekas seperti cacar air? Foto/ sassymamasg
A A A
JAKARTA - Peningkatan kasus flu Singapura menjadi perhatian masyarakat, khususnya para orang tua. Pasalnya, penyakit yang juga dikenal dengan istilah Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) ini lebih sering terjadi pada anak-anak.

Gejala yang muncul ketika si kecil terinfeksi flu Singapura ini, yaitu adanya lesi pada bagian telapak tangan, telapak kaki dan mulut. Selain itu, kondisi ini juga disertai dengan demam dan nyeri tenggorokan.



Penyakit ini dapat dengan mudah menular sehingga penderitanya disarankan untuk isolasi mandiri selama lima sampai tujuh hari. Setelah itu, virusnya akan melemah dan tidak bisa menyebar lagi.

Namun, apakah lesi bekas flu Singapura itu bisa hilang atau malah membekas seperti sakit cacar air?

Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI & Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo, Sp.A(K) mengatakan bahwa lesi akibat flu Singapura bisa hilang dengan sendirinya.

Hal ini karena lesi tersebut hanya muncul di lapisan kulit luar saja. Berbeda dengan cacar yang lenting atau vesikelnya sampai ke lapisan kulit yang dalam, sehingga menyebabkan bekas yang susah menghilang.

“Pertama lesinya akan hilang karena dia tidak sampai ke dermis lapisan kulit yang dalam, lain dengan cacar. Cacar kalau dia ada infeksi sekunder menjadi vesikel, dia akan menjadi bopeng atau ada bekasnya,” jelas Prof Edi.

Karena lesinya tidak sampai ke lapisan kulit terdalam, maka Anda hanya tinggal menunggu waktu sampai lesi tersebut memudar dari waktu ke waktu. Namun apabila lesi tersebut memiliki infeksi, bisa jadi akan menimbulkan bekas pada kulit.

“Tetapi kalau virus Singapura tidak, karena lesinya tidak sedalam cacar. Artinya tidak menyebabkan bekas, kecuali ada skenario infeksi,” ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1871 seconds (0.1#10.140)