Robyn Denholm Gantikan Elon Musk sebagai Chairman

Sabtu, 10 November 2018 - 11:34 WIB
Robyn Denholm Gantikan Elon Musk sebagai Chairman
Robyn Denholm Gantikan Elon Musk sebagai Chairman
A A A
PALO ALTO - Enam pekan setelah gugatan pelanggaran keamanan selesai, Tesla Inc dan Elon Musk akhirnya meneken kesepakatan bersama. Musk lengser dari posisi chairman dan fokus menjadi chief executive officer (CEO).

Pria dengan kekayaan USD22,5 miliar itu menyerahkan posisi itu kepada Robyn Denholm. Posisi itu sudah ditinggalkan Musk sejak akhir bulan lalu. Namun, Tesla baru sekarang mengangkat Denholm menjadi pemimpin baru perusahaan.

Denholm, 55, merupakan chief financial officer (CFO) Telstra, perusahaan telekomunikasi Australia. Dia juga memimpin perusahaan di bidang teknologi dan automotif. Langkah untuk menggantikan Musk merupakan bagian dari kesepakatan antara Tesla dan Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC) pada September lalu.

Tesla juga harus menambahkan dua anggota dewan direksi baru yang independen dan membentuk komite yang dapat mengawasi Musk, termasuk postingannya di media sosial. Tesla memerlukan waktu berminggu-minggu untuk memenuhi tuntutan itu.

Profesor Erik Gordon dari Universitas Michigan Ross School of Business mengatakan, penunjukan Denholm secara teknis sudah memenuhi persyaratan SEC. Namun, Gordon meragukan Denholm dapat melawan keputusan yang diambil Musk.

“Jika tujuannya ialah menyediakan pengawasan ‘orang tua’ terhadap Musk, hal ini tidak akan berhasil,” ujar Gor don, dikutip nytimes.com. “Denholm telah duduk di kursi direksi dengan seluruh likulikunya. Dia tidak pernah mundur akibat protes. Dia pendukung Musk.

Tapi jika gagal, dia yang akan dipecat, bukan Musk,” Musk telah meyakinkan para investor dan masyarakat dengan ambisinya menciptakan mobil listrik dan mimpinya menyediakan jasa perjalanan menuju ruang angkasa dan mars. Namun, deklarasi publik sedikit demi sedikit mengguncang pemegang saham Tesla dan para dewan direksi.

Mereka merasa khawatir. Pada paruh pertama tahun ini, Tesla menelan kerugian. Namun, memasuki paruh ketiga, pendapatan Tesla naik dan berada di luar ekspektasi para pengamat menyusul meningkatnya produksi dan penjualan sedan Model 3.

“Mereka melakukannya lebih baik,” kata Profesor Jeffrey Sonnenfeld dari Sekolah Manajemen Yale. Kendati demikian, Tesla menghadapi beragam tantangan pada masa depan mengingat mereka harus membayar USD1 miliar kepada pemegang obligasi akibat sistem pengiriman yang bermasalah. Selain itu, Tesla mengalami exodus para eksekutif senior. Sedikitnya tiga chief accounting officer meninggalkan firma automotif itu.

“Di setiap area, Tesla mengalami banyak masalah yang tak terduga,” kata Sonnenfeld. Pemerhati dari Morningstar, David Whiston, menilai penunjukan Denholm merupakan langkah tepat dan mungkin dapat meningkatkan harga saham Tesla. Ini terbukti di hari pertama kabar ini mencuat di mana saham Tesla naik sebesar 1%.

Meski begitu, Whiston juga meragukan Denholm dapat membendung deklarasi publik Musk yang sering memicu kontroversi. Pada akhir pekan lalu, Musk menyindir SEC sebagai shortseller enrichment commision.

Menurut Whiston, perkataan Musk tidak etis dan memintanya agar fokus menciptakan inovasi baru. Denholm yang pernah menjabat sebagai direktur noneksekutif Tesla sejak 2014 merupakan satu dari sembilan dewan direksi yang mengalami masalah independensi.

Pada Juni, para pemegang saham mengajukan pemisahan CEO dan chairman serta menolak pemilihan kembali direktur yang sudah memiliki jabatan. Namun, Tesla menolak proposal itu. Musk sendiri memegang saham sekitar 1/5 di Tesla.

Sonnenfeld awalnya menduga Tesla akan mengangkat eksekutif dengan pengalaman mumpuni di bidang automotif seperti Alan Mulally atau Mark Fields, keduanya mantan CEO Ford Motor. “Hasilnya pasti bagus,” tandas Sonnenfeld. Meski tidak sepengalaman Mulally dan Fields, Denholm juga memiliki pengalaman mumpuni di bidang automotif.

Dia pernah menjadi Manajer Keuangan Toyota Motor Corporation Australia sebelum pindah ke Sun Microsystems Inc pada 1996. Sun Microsystems adalah perusahaan komputer yang kini dibawahi Oracle.

Sebelum ditunjuk menjadi chairman Telstra, Denholm bekerja sebagai eksekutif di Juniper Networks yang bergerak dalam bidang peralatan jaringan komputer selama satu dekade. Wanita berkewarga negaraan Australia dan Amerika Serikat (AS) itu dilaporkan akan keluar dari Telstra dalam jangka waktu 6 bulan.

“Rencana Denholm untuk resign dari Telstra menunjukkan komitmennya terhadap Tesla,” kata Whiston. Musk juga menyambut baik rencana kedatangan Denholm ke dalam jajaran direksi Tesla.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Denholm yang akan segera bergabung kedalam tim. Kami siap bekerja sama,” ujarnya. Dia menambahkan, Den holm merupakan eksekutif berpengalaman, baik di bidang teknologi maupun automotif.

Dia memuji kontribusinya dalam membantu Tesla meraup keuntungan selama empat tahun terakhir. Sebelumnya, Musk mengatakan tahun ini merupakan tahun yang sangat sulit dan menyakitkan untuk kariernya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3449 seconds (0.1#10.140)