Austria Sebut Tentaranya Jadi Mata-mata Rusia Selama Puluhan Tahun

Jum'at, 09 November 2018 - 20:15 WIB
Austria Sebut Tentaranya Jadi Mata-mata Rusia Selama Puluhan Tahun
Austria Sebut Tentaranya Jadi Mata-mata Rusia Selama Puluhan Tahun
A A A
WINA - Pemerintah Austria melaporkan bahwa salah satu perwira senior militer mereka diyakini telah menjadi mata-mata Rusia selama beberapa dekade. Laporan ini menambah panjang daftar spionase Rusia di Eropa dan diprediksi dapat mempeburuk hubungan dengan Uni Eropa (UE).

Austria adalah minoritas dari negara-negara UE yang tidak mengusir diplomat Rusia atas dugaan serangan terhadap Sergei Skripal dan putrinya di Inggris, yang mana London telah menyalahkan di Moskow. Rusia sendiri telah membantah keterlibatan apa pun di kasus Skripal.

Kanselir Austria, Sebastian Kurz, telah mengatakan bahwa keputusan untuk tidak mengusir diplomat Moskow kala itu sejalan dengan netralitas Austria dan tradisi menjaga hubungan baik dengan negara-negara di kedua sisi.

Namun, terkait dengan dugaan tentara Austria direkrut menjadi mata-mata Moskow, Kurz sedikit memperkuat pernyataan terhadap Rusia. Dia mengumumkan seorang kolonel yang baru saja pensiun diyakini telah menjadi mata-mata Moskow dari tahun 1990-an sampai tahun ini.

"Jika kecurigaan itu dikonfirmasi, kasus semacam itu, tidak memperbaiki hubungan antara Rusia dan UE," ucap Kurz, seperti dilansir Reuters pada Jumat (9/11). Namun, dia menolak mengungkap identitas perwira Austria itu.

Kurz hanya mengatakan perwira itu telah diperiksa. "Untuk saat ini kami meminta informasi transparan dari pihak Rusia," tukasnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Austria, Karin Kneissl, yang menari dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di pernikahannya pada bulan Agustus, telah membatalkan rencana perjalanan ke Moskow atas kasus ini. Dia juga telah memanggil kepala perwakilan Rusia di Wina untuk meminta penjelasan mengenai hal ini.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4138 seconds (0.1#10.140)