AS Peringatkan Pelabuhan untuk Tolak Kapal Asal Iran

Jum'at, 09 November 2018 - 01:47 WIB
AS Peringatkan Pelabuhan untuk Tolak Kapal Asal Iran
AS Peringatkan Pelabuhan untuk Tolak Kapal Asal Iran
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) memperingatkan semua pelabuhan dan perusahaan asuransi untuk menolak kapal-kapal asal Iran, yang disebut sebagai "floating liability" setelah pengenaan sanksi.

Sejak awal pekan ini, AS telah memberlakukan sanksi yang bertujuan untuk mengakhiri semua penjualan minyak Iran yang menjadi komoditi ekspor andalannya. Pemberlakukan kembali sanksi ini untuk mengurangi pengaruh negara yang dipimpin ulama Syiah itu.

Brian Hook, perwakilan khusus Departemen Luar Negeri tentang kebijakan Iran, mengatakan bahwa sanksi AS diperpanjang untuk asuransi dan penjamin emisi.

"Dengan sengaja memberikan layanan ini kepada perusahaan pelayaran Iran yang terkena sanksi akan berakibat pengenaan sanksi AS," kata Hook kepada wartawan.

"Dari Terusan Suez ke Selat Malaka dan semua titik cek di antaranya, tanker Iran sekarang menjadi floating liability," sambungnya seperti dikutip dari AFP, Jumat (9/11/2018).

Ia mengatakan bahwa kapal-kapal Iran kemungkinan akan beralih ke asuransi domestik tetapi meragukan jika mereka dapat menutupi kerugian yang membentang menjadi jutaan atau miliaran dolar jika terjadi bencana besar.

"Jika ada kecelakaan yang melibatkan kapal tanker Iran, tidak mungkin perusahaan asuransi Iran ini bisa menutupi kerugian," jelas Hook.

Ia mengatakan bahwa Amerika Serikat, yang militernya berpatroli di Teluk dan bersekutu dengan saingan Iran Arab Saudi, tidak menginginkan insiden.

"Kami sangat berharap tidak akan ada kecelakaan, tetapi kecelakaan adalah kemungkinan yang sangat nyata, mengingat catatan Iran," ujar Hook.

Presiden Donald Trump pada Mei lalu menarik AS dari perjanjian internasional yang dinegosiasikan di bawah pendahulunya Barack Obama, di mana Iran membatasi program nuklirnya dengan imbalan bantuan sanksi.

Pemerintahan Trump mengatakan bahwa kesepakatan itu tidak membahas masalah lain, termasuk dukungan Teheran untuk proksi regional seperti Hizbullah, dan telah sesumbar mengenai perkiraan kontraksi ekonomi di Iran karena sanksi baru.

Namun AS telah memberikan keringanan bagi delapan negara termasuk China, India dan Jepang, yang tidak akan langsung dihukum karena terus membeli minyak Iran.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5156 seconds (0.1#10.140)