PBB: ISIS Tinggalkan Lebih dari 200 Kuburan Massal di Irak

Selasa, 06 November 2018 - 22:50 WIB
PBB: ISIS Tinggalkan Lebih dari 200 Kuburan Massal di Irak
PBB: ISIS Tinggalkan Lebih dari 200 Kuburan Massal di Irak
A A A
NEW YORK - Penyelidikan PBB menemukan lebih dari 200 kuburan massal yang berisi ribuan mayat korban keganasan ISIS. Kuburan-kuburan massal itu ditemukan di daerah Irak yang pernah dikuasai oleh kelompok ekstrimis tersebut.

Sejumlah kuburan massal ditemukan di utara dan barat wilayah gubernuran Niniwe, Kirkuk, Salahuddin dan Anbar.

"Kuburan-kuban massal itu bisa memuat sebanyak 12.000 korban," bunyi laporan PBB seperti dikutip dari BBC, Selasa (6/11/2018).

ISIS merebut sebagian wilayah Irak pada tahun 2014 dan memberlakukan aturan brutal, umumnya membunuh siapa saja yang tidak disukai.

Kelompok ekstrimis itu akhirnya kalah oleh kampanye udara pimpinan Amerika Serikat (AS) yang didukung oleh pasukan pemerintah Irak dan sekutu milisi di lapangan, meskipun kantong kegiatan ISIS tetap berada di beberapa daerah.

Situs-situs tersebut, menurut catatan laporan PBB, mengandung bukti-bukti penting yang tidak hanya mengidentifikasi korban tetapi juga membantu jaksa membangun kasus-kasus kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan dan mungkin genosida.

Laporan itu mengatakan 202 kuburan massal telah didokumentasikan sejauh ini, termasuk 95 di Ninevah, 37 di Kirkuk, 36 di Salah al-Din dan 24 di Anbar.

Penyelidik PBB memperkirakan antara 6.000-12.000 korban dimakamkan di lokasi, termasuk wanita, anak-anak, orang tua, orang cacat, pekerja asing, dan anggota pasukan keamanan Irak.

"Situs kuburan massal yang didokumentasikan dalam laporan kami adalah sebuah bukti untuk menghancurkan kerugian manusia, penderitaan mendalam dan kekejaman yang mengejutkan," kata Jan Kubis, wakil khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Irak.

"Menentukan keadaan sekitar hilangnya nyawa yang signifikan akan menjadi langkah penting dalam proses berkabung bagi keluarga dan perjalanan mereka untuk mengamankan hak mereka terhadap kebenaran dan keadilan," imbuhnya.

Tantangan signifikan yang dihadapi keluarga orang hilang juga disoroti. Saat ini, mereka harus mendaftar dengan lima kantor Irak terpisah untuk mencoba menentukan nasib orang yang mereka cintai.

Laporan itu menyerukan publik, mendaftarkan secara terpusat orang hilang ke Kantor Orang Hilang federal.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4155 seconds (0.1#10.140)